arrahmahnews

Rusia: Gas Klorin Jerman dan Granat Asap Inggris Ditemukan di Ghouta Timur

MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Rusia mengatakan pasukan pemerintah Suriah telah menemukan kontainer berisi gas beracun klorin dari Jerman dan granat asap produksi Inggris di kawasan Ghouta Timur yang baru saja dibebaskan dari teroris di Suriah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada hari Kamis (19/04) bahwa disitanya bahan kimia dan senjata buatan Barat itu telah merusak “keyakinan dalam kemanusiaan” dari kepemimpinan beberapa negara.

Baca: Militer Suriah Temukan Pabrik Senjata Kimia di Markas Teroris di Ghouta Timur

“Di daerah-daerah yang dibebaskan di Ghouta Timur, pasukan pemerintah Suriah telah menemukan kontainer dengan klorin, jenis senjata kimia paling mengerikan dari Jerman, dan juga granat asap yang dihasilkan … di kota Salisbury, Inggris,” katanya.

Zakharova juga merujuk pada dugaan serangan senjata kimia di kota pinggiran Damaskus, Douma pada 7 April, dimana negara-negara Barat menyalahkan pemerintah Damaskus.

Ia menekankan bahwa gambar dan video dari insiden itu, yang telah diedarkan di media sosial, adalah “100% palsu.”

Satu minggu setelah dugaan serangan gas Douma, AS, Inggris dan Prancis meluncurkan serangan rudal terkoordinasi terhadap situs dan fasilitas penelitian di dekat Damaskus dan Homs dengan tujuan yang diklaim untuk melumpuhkan kemampuan pemerintah Suriah memproduksi bahan kimia.

Baca: Putin: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia oleh Suriah adalah Berita Palsu

Pertahanan udara Suriah, bagaimanapun, menembak jatuh sejumlah besar lebih dari 100 rudal yang ditembakkan ke negara itu.

Di tempat lain dalam sambutannya, juru bicara Rusia itu mengatakan bahwa serangan tripartit di Suriah dimaksudkan untuk memungkinkan teroris untuk mengisi kembali barisan mereka.

“Asumsi kami telah dikonfirmasi, tujuan sebenarnya dari tiga negara Barat adalah untuk membiarkan ekstremis menarik napas, memulihkan barisan mereka dan memperpanjang pertumpahan darah di tanah Suriah sehingga menghambat proses penyelesaian politik,” katanya. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca