Amerika

Sekjen PBB Tegaskan JCPOA Harus Dipertahankan

NEW YORK – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa perjanjian nuklir Iran, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), harus dilestarikan.

Pada hari Rabu, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Guterres percaya bahwa JCPOA “sangat penting dan harus dipertahankan.”

“Kita harus membangun pencapaian penting ini untuk melestarikan rezim non-proliferasi yang merupakan landasan keamanan global kita,” tambahnya.

Sekjen PBB bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di New York pada hari Selasa untuk membahas kesepakatan itu.

Selama wawancara dengan The Associated Press pada hari Selasa, Zarif mengatakan Iran “kemungkinan besar” akan meninggalkan kesepakatan nuklir 2015, jika Amerika Serikat memilih untuk mundur dari perjanjian multilateral.

“Jika Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan nuklir, konsekuensi langsungnya adalah Iran akan membalas dan mundur,” kata Zarif. “Tidak akan ada kesepakatan apapun bagi Iran untuk tetap di sini.”

Menjaga perjanjian dengan Iran prioritas tertinggi Jerman

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Rainer Breul, mengatakan bahwa Jerman tidak menolak kesepakatan tambahan tetapi menolak mengubah JCPOA.

“Bagi kami … prioritas tertinggi adalah menjaga perjanjian nuklir dan implementasi penuh di semua sisi,” katanya.

“Perjanjian nuklir dinegosiasikan dengan tujuh negara dan Uni Eropa serta tidak dapat dinegosiasi ulang atau diganti dengan kehendak,” tambahnya.

Sebelumnya pada hari itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya tidak akan meninggalkan kesepakatan.

“Kita tidak boleh meninggalkannya tanpa memiliki sesuatu yang substansial dan lebih substansial. Itulah mengapa Perancis tidak akan meninggalkan JCPOA, karena kami menandatanganinya,” katanya.

Presiden AS Donald Trump telah bersumpah untuk menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjiannuklir tahun 2015 antara Iran dan kelompok negara P5 + 1, yang dinegosiasikan di bawah pendahulunya, Barack Obama. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca