Kamis, 12 April 2018
LONDON, ARRAHMAHNEWS.COM – Tuduhan serangan kimia baru-baru ini di dekat Damaskus adalah operasi “bendera palsu” oleh AS dan sekutunya untuk melancarkan serangan terhadap pemerintah Suriah dan memperpanjang perang di Timur Tengah. Seorang ahli geo-politik di London menyampaikan hal ini.
“Siapa pun yang punya otak tahu bahwa apa yang disebut serangan senjata kimia itu adalah total bendera palsu,” kata Adam Garrie, Direktur sebuah situs web berita dan analisis di Eurasia Future.
Baca: Fox News: Serangan Kimia di Douma Operasi Bendera Palsu
Suriah dan sekutu utamanya Iran dan Rusia harus mengkoordinasikan upaya mereka untuk mencegah rezim Amerika meluncurkan serangan terhadap negara Suriah yang berdaulat, ”kata Garrie dalam wawancaranya kepada Press TV pada hari Selasa.
“Amerika Serikat … sedang dijalankan oleh faksi neokonservatif yang identik dengan jenis ideologi yang menjalankan rezim [mantan Presiden AS George] Bush,” tambahnya.
Baca: Mantan Senator AS: Assad Tidak Mungkin Dalang Dibalik Serangan Kimia
Sebelumnya mantan anggota Kongres AS dan analis politik Ron Paul mengatakan klaim bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad “melakukan serangan gas beracun terhadap rakyatnya sendiri adalah total omong kosong,” menambahkan bahwa neokonservatif Amerika, yang menginginkan perang abadi di Timur Tengah, mungkin di belakang serangan senjata kimia baru-baru ini di Suriah. (ARN)
Sebar:
