DOHA – Doha mengecam penangkapan Arab Saudi atas seorang warga Qatar di Yaman dan menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap hukum di tengah perselisihan diplomatik antara kedua negara Arab di Teluk Persia itu.
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Kamis (03/05), Kementerian Luar Negeri Qatar menyerukan pembebasan segera Mohsen Saleh Saadoun al-Qurabi, 63 tahun, yang dibawa ke tahanan Saudi bulan lalu saat kembali dari Yaman.
Baca: Doha: Laporan Qatar Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia adalah Propaganda Saudi
“Penangkapan dan penahanan warga Qatar al-Qurabi oleh otoritas Saudi saat dia kembali dari Yaman pada 21 April, di mana dia tengah mengunjungi keluarganya dan tanpa melakukan kesalahan dan tanpa tuduhan apapun, adalah pelanggaran mencolok terhadap hukum nasional,” demikian bunyi pernyataan itu.
Ia juga mencatat bahwa warga Qatar itu menderita “masalah kesehatan kronis yang memerlukan perawatan kesehatan berkelanjutan.”
Selain itu, pada hari Kamis, Komite Hak Asasi Manusia Nasional (NHRC) juga mengecam keras “penahanan sewenang-wenang” Qurabi oleh koalisi pimpinan Saudi yang telah memimpin kampanye militer mematikan terhadap Yaman sejak Maret 2015.
Baca: Saudi: Qatar Akan Jatuh dalam Waktu Kurang dari Seminggu
Komite itu kemudian mendesak organisasi-organisasi hak asasi manusia internasional untuk campur tangan dan menjamin pembebasan warga negara Qatar tersebut, mengeluh bahwa ia telah dilarang menghubungi keluarganya dan bahkan untuk memiliki seorang pengacara.
Penangkapan Qurabi adalah “kelanjutan dari serangkaian pelanggaran hak asasi manusia oleh negara-negara blokade terhadap negara Qatar dan warganya,” kata NHRC.
Hal ini juga membuat pihak berwenang Saudi sepenuhnya bertanggung jawab atas keselamatan Qurabi, memperingatkan bahwa ia mungkin berisiko menerima “penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya yang melanggar konvensi internasional terkait dengan hak asasi manusia.”
TV Al Arabiya milik Saudi melaporkan bahwa Qurabi telah ditangkap ketika ia berusaha menyeberang dari Yaman ke Oman. Saluran tersebut mengklaim bahwa warga Qatar itu adalah seorang perwira intelijen yang diduga mendukung gerakan Houthi Ansarullah dari Yaman. (ARN)
Sebar:
