KUALA LUMPUR – Aliansi oposisi Malaysia yang dipimpin oleh mantan pemimpin veteran Mahathir Mohamad, 92 tahun, menurut hasil resmi pemilu Malaysia, Kamis (10/05) pagi ini, telah memenangkan kemenangan pemilu bersejarah, mengakhiri pemerintahan koalisi Barisan Nasional (BN) selama enam dekade.
Hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum memperlihatkan aliansi gabungan oposisi Pakatan Harapan dan satu partai di negara bagian Sabah meraih 115 kursi parlemen atau melewati ambang mayoritas 112 kursi.
Baca: Larang Penjualan Air Zam-zam, Malaysia Intensifkan Operasi Pasar
Dengan demikian maka oposisi yang akan membentuk pemerintahan dan Mahathir Mohamad akan menjadi perdana menteri tertua di dunia pada usia 92 tahun.
“Kami memenangkan kursi mayoritas dengan jumlah yang substansial. Mereka (komisi pemilihan umum) mengumumkan bahwa jika sudah mencapai 112 kursi, sudah memenangkan mayoritas dan bisa membentuk pemerintahan,” ujar Mahathir dalam pidato kemenangannya di Hotel Sheraton Petaling Jaya, Malaysia, Kamis (10/5) dini hari.
Mahathir yang sempat berkuasa selama dua dekade lebih dulu memenangkan kursi parlemen dari daerah konstituennya di Langkawi, melanggengkan jalannya menuju kursi perdana menteri.
Baca: Gedung Putih Bantah Minta PM Malaysia Menginap di Hotel Trump saat Kunjungi AS
Setelah pengumuman kemenangan ini, Mahathir akan langsung mengambil sumpah jabatan pada Kamis.
Pemilu kali ini menjadi tonggak sejarah bagi Malaysia, bukan hanya karena pertama kali rezim Barisan Nasional digulingkan sejak merdeka, tapi juga persatuan kembali Mahathir dan kubu Anwar Ibrahim di puncak kepemimpinan.
Kedua tokoh besar tersebut adalah musuh bebuyutan sejak dua dekade silam, setelah Mahathir memecat Anwar dari jabatan wakil perdana menteri ketika ia masih menjabat sebagai orang nomor satu di Malaysia. (ARN)
