arrahmahnews

Diprovokasi, Pyongyang Ancam Batalkan Pembicaraan Damai Korut-Korsel

PYONGYANG – Korea Utara mengancam untuk tidak melanjutkan pembicaraan dengan Korea Selatan, kecuali isu-isu yang mengarah pada penangguhan pertemuan tingkat tinggi selama minggu ini, diselesaikan.

Ketua Komite Korea Utara untuk Reunifikasi Damai, Ri Son Gwon, membuat pernyataan pada hari Kamis (17/05). Ia juga mengecam digelarnya latihan militer gabungan baru-baru ini antara Korea Selatan dan AS.

Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya marah latihan militer besar yang dinamai Max Thunder itu digelar oleh Washington dan Seoul di Korea Selatan.

Baca: Korut Ancam Batalkan Pertemuan Kim-Trump

Menurut kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, Ri mengkritik Korea Selatan karena berpartisipasi dalam latihan tersebut, juga karena telah mengizinkan “sampah manusia” untuk berbicara di Majelis Nasional.

“Kecuali situasi serius yang menyebabkan penangguhan perundingan tingkat tinggi utara-selatan diselesaikan, tidak akan pernah mudah untuk bertatap muka lagi dengan rezim Korea Selatan saat ini,” kata pernyataan itu tanpa pernyataan lebih lanjut.

Korea Utara menyebut latihan itu sebagai “tantangan tak terduga” dan “provokasi militer disengaja” terhadap langkah nyata menuju perdamaian.

Baca: AS Harus ‘Jamin’ Korut Sebelum Terbentuknya Perjanjian Dua Negara

Baek Tae-hyun, juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, menegaskan bahwa Korea Utara telah membatalkan pembicaraan hari Rabu dengan Korea Selatan.

Baek mengatakan pada jumpa persnya bahwa Seoul “mendesak Korea Utara untuk datang ke pembicaraan segera demi perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea.”

Perkembangan baru terjadi setelah Pyongyang mengancam untuk membatalkan pertemuan puncak antara pemimpinnya, Kim Jung-un dan Presiden AS Donald Trump.

Washington akan “harus melakukan musyawarah hati-hati tentang nasib pertemuan puncak Korea Utara-AS yang direncanakan sehubungan dengan latihan militer yang provokatif ini” kata kantor berita resmi Korut, KCNA, Selasa (15/05) lalu. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca