Amerika

Trump akan Berpidato Melalui Video dalam Pembukaan Kedubes AS di Yerusalem

YERUSALEM – Presiden AS Donald Trump akan berpidato dalam upacara pembukaan kedutaan negaranya di kota pendudukan Yerusalem al-Quds melalui video pada hari Senin (14/05).

Menurut seorang pejabat senior AS, Trump akan berbicara dihadapan sekitar 800 pejabat AS dan Israel, namun, tidak jelas apakah dia akan berbicara melalui video siaran langsung atau pidato yang direkam terlebih dahulu.

Pada Desember 2017, Trump secara resmi mengumumkan kota suci Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memicu kecaman luas dari warga Palestina serta masyarakat global.

Baca: Rambu Penunjuk Jalan Menuju Kedubes AS Mulai dipasang di Yerusalem

Staf AS di Tel Aviv baru saja menyelesaikan hari terakhir kerja mereka dalam misi diplomatik disana. Pejabat itu menyatakan bahwa tim duta besar akan mulai bekerja pada hari Senin di kedutaan baru di Yerusalem.

“Saya pikir kami semua sangat senang dan bersemangat untuk berpartisipasi dalam acara bersejarah seperti itu. Orang-orang telah bekerja, benar-benar sepanjang waktu dan bersiap-siap untuk upacara pengesahan pembuka kami pada hari Senin. Kami akan siap,” ujar seorang pejabat sebagaimana dikutip AFP.

“Kami memperkirakan ada sekitar 800 orang,” katanya, menambahkan bahwa sejumlah tamu dari Kongres akan berpartisipasi dalam acara tersebut bersama dengan delegasi presiden AS yang diumumkan sebelumnya.

Baca: Menantu Trump Pimpin Delegasi Pembukaan Kedubes AS di Yerusalem

Wakil Menteri Luar Negeri AS, John Sullivan, akan memimpin delegasi yang juga meliputi putri Trump Ivanka, suaminya yang sekaligus ajudan senior Gedung Putih Jared Kushner, dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

“Presiden, dari sisi saya, akan berbicara kepada penonton melalui video,” kata pejabat itu.

Pada bulan April, Trump mengatakan dia tidak menyesal tentang keputusan untuk memindahkan kedutaan Amerika di Tel Aviv ke kota yang disengketakan tersebut.

Langkah itu merupakan perubahan besar oleh Washington yang membalikkan kebijakan luar negeri AS selama puluhan tahun karena tidak ada presiden AS sebelumnya, yang berjanji untuk melakukannya saat mencalonkan diri dalam pemilihan, benar-benar memenuhi janji mereka.

Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 21 Desember secara luas memberikan suara mendukung resolusi yang menyerukan kepada AS untuk menarik pengakuan kontroversial Jerusalem al-Quds sebagai ibukota Israel.

Washington, bagaimanapun, mengatakan misi diplomatik akan dipindahkan dari Tel Aviv ke al-Quds bulan depan bertepatan dengan peringatan hari pada tahun 1948 ketika Israel diproklamirkan sebagai entitas setelah perang katastropik dengan negara-negara Arab. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca