HUDAYDAH – Surat kabar Le Figaro melaporkan bahwa pasukan khusus Prancis turut dikerahkan ke Yaman untuk mendukung operasi militer Saudi yang sedang berlangsung di kota pelabuhan Laut Merah, Hudaydah.
Laporan pada Sabtu (16/06) itu mengutip dua sumber militer tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut, bahwa Arab Saudi mengklaim pasukan di bawah komandonya telah memasuki bandara di Hudaydah.
Baca: Houthi Tepis Kabar Jatuhnya Bandara Hudaydah ke Pasukan Koalisi
Perancis, bersama dengan Amerika Serikat dan Inggris, mendukung Arab Saudi dalam konflik Yaman dan menyediakan senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan pada hari Jumat bahwa Prancis sedang mempelajari kemungkinan melakukan operasi pembersihan ranjau untuk menyediakan akses ke Hudaydah begitu Arab Saudi dan UEA menyelesaikan operasi militer mereka.
Kementerian itu menekankan bahwa Prancis pada tahap ini tidak memiliki operasi militer di wilayah Hudaydah dan bukan bagian dari serangan Saudi.
Namun juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, mengatakan bahwa kapal perang Inggris dan Prancis bersiaga di pantai barat Yaman untuk meluncurkan rudal dan serangan udara.
Baca: Koalisi Saudi Bombardir Hudaydah Tepat di Hari Idul Fitri
Abdulsalam mengatakan kepada jaringan televisi al-Masirah berbahasa Arab bahwa serangan Hudaydah adalah operasi Amerika-Inggris karena negara agresor seperti Arab Saudi dan UEA tidak mampu meluncurkan kampanye semacam itu.
Abdulsalam juga memuji serangan balik oleh Houthi melawan para agresor yang disponsori Barat.
“Musuh-musuh, yang tidak berkomitmen terhadap nilai-nilai moral, telah gagal mencapai tujuan mereka di pantai barat Yaman dan dengan demikian terpaksa melakukan perang psikologis,” tambahnya. (ARN)
Sebar:
