KUALA LUMPUR – Malaysia mengatakan bahwa negara itu menarik pasukan mereka keluar dari koalisi militer pimpinan Saudi, yang telah tanpa henti menyerang tetangganya Yaman yang miskin dalam perang yang dipaksakan selama tiga tahun terakhir.
“Kabinet membuat keputusan (untuk membawa tentara pulang) minggu lalu. Kami sedang menunggu persiapan yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata, ” ujar Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu kepada wartawan dalam wawancara media terpilih di kementerian di ibukota Kuala Lumpur pada hari Kamis (28/06).
Baca: Malaysia Akhiri Keterlibatan dalam Perang Saudi atas Yaman
“Kami juga menunggu kerja sama dari Kementerian Luar Negeri yang akan membantu dalam tindakan ini,” tambahnya.
Arab Saudi dan sekitar 20 sekutunya, termasuk Uni Emirat Arab, Maroko dan Sudan, melancarkan perang brutal, dengan Kode Operasi Badai Penentu, terhadap Yaman pada Maret 2015 dalam upaya untuk menginstal ulang Abd Rabbuh Mansur Hadi, mantan presiden Yaman dan sekutu setia Riyadh, serta menghancurkan gerakan rakyat Houthi Ansarullah.
Gerakan Houthi, yang merupakan bantuan penting bagi tentara Yaman dalam membela negara terhadap pasukan penyerbu, telah menjalankan urusan negara yang belum memiliki pemerintahan yang efektif selama tiga tahun terakhir.
Baca: Oposisi Malaysia Menang Pemilu, Mahathir Muhammad Kembali jadi Perdana Menteri
Agresi militer terhadap negara miskin itu awalnya terdiri dari kampanye pemboman tetapi kemudian digabungkan dengan blokade laut dan pengerahan pasukan darat ke Yaman.
Kementerian Hak Asasi Manusia Yaman mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada 25 Maret bahwa perang telah menyebabkan 600.000 warga sipil tewas dan terluka hingga saat itu. Perang dan blokade yang menyertainya juga telah menyebabkan kelaparan di Yaman.
Agresi yang dipimpin Saudi juga telah memakan banyak korban di fasilitas dan infrastruktur negara, menghancurkan banyak rumah sakit, sekolah, dan pabrik. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengatakan bahwa 22,2 juta warga Yaman membutuhkan bantuan makanan, termasuk 8,4 juta terancam oleh kelaparan yang parah. (ARN)
