arrahmahnews

Bom Kembali Hantam Afghanistan, 32 Orang Tewas

NANGARHAR – Serangan bom kembali terjadi di provinsi Nangarhar, Afghanistan timur, menewaskan sedikitnya 32 orang. Serangan terjadi pasca pengumuman oleh gerilyawan Taliban bahwa mereka tidak akan memperpanjang gencatan senjata sementara dengan pasukan keamanan Afghanistan, dan pertempuran akan berlanjut di negara yang dilanda krisis tersebut.

Saluran Tolo News Afghanistan dengan mengutip Najibullah Kamawal, kepala departemen kesehatan provinsi melaporkan bahwa edakan mematikan itu terjadi di luar kantor gubernur di ibukota provinsi Jalalabad pada hari Minggu (17/06).

Baca: Taliban Afghanistan Tak Ingin Perpanjang Gencatan Senjata Pasca Serangan Bom

Kamawal menambahkan bahwa ledakan besar itu, yang juga melukai 45 lainnya, terjadi setelah seorang teroris meledakkan rompi bahan peledaknya di distrik polisi satu (PD1) di kota itu sekitar jam 15.00 waktu setempat.

Menurut Attaullah Khogyani, juru bicara gubernur provinsi, semua korban adalah warga sipil.

Tidak ada kelompok atau individu yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi serangan semacam itu memiliki ciri khas serangan kelompok teroris Takfiri Daesh, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan serupa di provinsi yang sama sehari sebelumnya.

Baca: Dalam Suasana Lebaran ISIS Ledakkan Bom di Afghanistan, 26 Orang Tewas

Serangan hari Sabtu, yang dilakukan di distrik Rodat, sekitar 25 kilometer dari Jalalabad, menewaskan sedikitnya 36 orang dan melukai 65 lainnya. Laporan-laporan mengatakan bahwa warga sipil, pasukan keamanan dan anggota Taliban termasuk di antara korban-korban karena mereka tengah berkumpul untuk merayakan hari kedua Idul Fitri, hari raya umat Islam yang menandai akhir bulan Ramadhan. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca