arrahmahnews

Perang Yaman: Pasukan yang Dipimpin Saudi Mulai Menyerang Hudaydah

HUDAYDAH – Pasukan yang didukung oleh koalisi pimpinan Saudi telah meluncurkan serangan terhadap kota pelabuhan Laut Merah Yaman, Hudaydah, yang berarti melanggar peringatan PBB dan kelompok-kelompok hak asasi internasional terhadap dampak bencana dari operasi militer tersebut.

Pada Rabu pagi, jaringan TV Al Arabiya milik Saudi mengumumkan dimulainya operasi Hudaydah, dimana PBB telah peringatkan dampak yang akan ditimbulkan hingga 250.000 kematian.

Aliansi militer yang dipimpin Saudi menyediakan penutup udara untuk operasi tersebut.

Sementara itu, Al-Masdar News telah melaporkan serangan udara yang dipimpin Saudi di Hudaydah, diikuti dengan serangan pasukan yang didukung UEA ke posisi Houthi tepat di sebelah selatan bandara kota.

Aktivis media Houthi juga melaporkan bentrokan sengit di selatan bandara Hudaydah dan serangan udara yang intens di seluruh provinsi.

BacaPresiden Yaman Al-Mashat: Kita Rayakan Idul Fitri di Medan Perang.

Uni Emirat Arab (UEA), anggota kunci koalisi pimpinan Saudi yang melancarkan perang terhadap Yaman, telah menetapkan batas waktu hingga Selasa bagi gerakan Houthi Ansarullah Yaman untuk menarik diri dari Hudaydah, kota pelabuhan yang berfungsi sebagai jalur penyelamat untuk pengiriman bantuan ke negara yang dilanda perang.

“Ini adalah jam terakhir dan terakhir untuk mendapatkan jaminan tanpa syarat bahwa Houthi akan meninggalkan pelabuhan,” kata Menteri Urusan Luar Negeri Uni Emirat Arab Anwar Gargash kepada Reuters, pada Selasa (12/06/2018).

Koalisi pimpinan Saudi mengklaim bahwa gerakan Houthi Ansarullah menggunakan Hudaydah untuk pengiriman senjata, sebuah tuduhan yang ditolak oleh para pejuang.

Gerakan Houthi telah menjanjikan perlawanan kuat dalam menghadapi serangan, yang dikatakan sebagai yang terbesar dari jenisnya sejak awal perang pada awal 2015.

BacaSaudi Bayar Israel 5 Miliar Dolar untuk Terlibat dalam Serangan ke Hudaydah.

Tak lama setelah operasi itu diluncurkan, juru bicara Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, Abdulsalam Jaber, mengatakan angkatan bersenjata Yaman telah menargetkan kapal perang UEA di lepas pantai barat negara itu.

Komite Revolusioner Tertinggi Yaman mengatakan kapal perang itu hancur dalam serangan balasan, dan menambahkan bahwa helikopter yang dipimpin Saudi bergegas untuk menyelamatkan personil di kapal, yang sekarang terbakar di dekat garis pantai Yaman.

Kapal perang kedua meninggalkan lokasi setelah insiden itu, tambahnya.

Sementara itu, menurut The Wall Street Journal, ada tanda-tanda bahwa militer AS semakin memperdalam perannya dalam serangan terhadap Hudaydah, kendati ada peringatan PBB tentang korban manusia besar-besaran. Washington, kata surat kabar itu, menyediakan sekutu dengan intelijen mengenai sasaran serangan udara di pelabuhan. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca