Arab Saudi

Pasca Seruan Houthi, Ribuan Pemuda Yaman Bergegas Menuju Medan Perang Hodeida

HODEIDA – Ali Ashish adalah satu dari ribuan orang Yaman yang secara sukarela bergabung dengan kelompok Angkatan Bersenjata dan para pejuang Houthi di Tihama `minggu ini, setelah mendengar seruan dari Sayyed Abdulmalik al Houthi, Pemimpin Revolusi Yaman, dalam siaran pidato televisi, pada hari Jumat lalu.

Yemen Extra melaporkan bahwa sejumlah besar warga Yaman telah menanggapi pidato Sayyed Houthi dengan bergegas menuju ke medan perang dimana jumlah relawan kali ini merupakan jumlah terbesar dari pejuang sukarela sejak koalisi Saudi yang didukung AS memulai serangannya di pelabuhan strategis Hodeida tiga pekan lalu.

Perkembangan ini terjadi setelah koalisi pimpinan Saudi menolak inisiatif dari utusan PBB ke Yaman, Martin Griffiths

Koalisi yang dipimpin Saudi, yang tidak juga berhasil menguasai kota pelabuhan strategis Hodeida, baru-baru ini membanjiri desa dan kota di sekitar Hodeida dengan tentara bayaran asing dan pribumi, berharap untuk bisa membawa kota pelabuhan itu bertekuk lutut dengan mengambil kendali dari wilayah sekitarnya.

Pada 24 Juni, Angkatan Darat Yaman dan Komite rakyat berhasil mengusir para militan dan tentara bayaran koalisi pimpinan Saudi dari kota-kota al Jah dan al Fazah, selatan Hodeida

Sayyid Abdulmalik menyatakan, selama pidato yang disiarkan televisi menandai peringatan Al-Sarkha (“slogan”) pada hari Jumat, bahwa rezim Riyadh dan Abu Dhabi saat ini tengah berjuang menghadapi krisis ekonomi mereka, sementara mereka mengalirkan sejumlah besar uang ke kantong-kantong negarawan AS.

Ia memperingatkan bahwa Amerika Serikat dan Israel melakukan yang terbaik untuk membawa semua aspek kehidupan Yaman di bawah kendali mereka, menekankan bahwa penghinaan mutlak menunggu bangsa Yaman jika sampai jatuh pada siasat licik kekuatan-kekuatan arogan tersebut.

“Musuh mencoba mengalihkan bangsa kita dari jalan yang benar. Mereka berusaha mengubah Yaman menjadi sebuah masyarakat yang penuh dengan masalah, penyakit dan masalah etika, ”kata pemimpin Ansarullah tersebut.

Ia menggarisbawahi bahwa tidak ada masyarakat Muslim yang akan tunduk kepada AS dan rezim Tel Aviv kecuali jauh dari ajaran dan etika Islam.

Pemimpin Ansarullah itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa Arab Saudi dan UEA mengikuti jejak AS dan Israel mengenai konspirasi melawan Islam

“Yaman berada di bawah serangan gencar oleh kampanye pengeboman dan perang propaganda yang dipimpin Saudi. Kita perlu menumbuhkan kesadaran di antara lapisan masyarakat Yaman, dan mempromosikan budaya Quran, ”jelasnya. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca