DAVAO – Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan AS dan negara-negara lain untuk tidak memaksa Iran untuk berperang.
“Maka mereka harus berhenti memaksa Iran untuk pergi berperang karena jika itu sampai terjadi, bahkan dengan beberapa ratus rudal, nuklir, maka tidak ada gunanya berbicara tentang perubahan iklim,” kata Duterte pada hari Rabu (25/07) saat berbicara pada konferensi perubahan iklim di Davao City.
Ia kemudian menyerukan “ketenangan” dan “kepala dingin” kepada semua negara untuk menghindari perang.
“Ledakan nuklir, setiap kali itu terjadi, memakan atau mengikis martabat Bumi secara bersamaan. Dan begitu penting bagi para pemimpin negara-negara yang benar-benar ada dan yang dapat membuat perubahan, mereka dapat berbuat banyak dan kami menghargai negara-negara yang mendekati masalah dengan ketenangan dan pengertian dan menyediakan kepala yang lebih dingin, untuk berdialog,” katanya sebagaimana dikutip ABC News.
“Mari kita memutuskan bahwa kita menghindari perang karena itu akan menjadi bencana,” kata Duterte.
Pada hari Minggu, Presiden AS Donald Trump mengancam Iran akan “konsekuensi” yang berat setelah Presiden Iran Hassan Rouhani menyampaikan pidato yang memperingatkan AS bahwa setiap konfrontasi akan mengarah pada “induk dari semua perang.”
Rouhani telah memperingatkan rekannya dari AS untuk tidak bermain dengan ekor singa setelah dorongan Trump untuk menghentikan ekspor minyak Iran. (ARN)
Sebar:
