TEPI BARAT – Ahed Tamimi, seorang gadis remaja Palestina yang mendapatkan ketenaran internasional karena menampar tentara Israel, mengatakan bahwa ia kini sangat berubah setelah menjalani hukuman delapan bulan di penjara Israel, tetapi tidak menyesali tindakannya.
“Tentu saja hidup saya telah banyak berubah. Saya banyak berubah di penjara,” kata Tamimi. “Saya menjadi lebih fokus, lebih sadar juga. Penjara mendewasakan seseorang. Dalam satu hari usia Anda bagaikan bertambah 100 tahun,” katanya dalam wawancara dengan AFP di halaman belakang rumahnya di desa Nabi Saleh pada hari Senin (30/07).
Ditanya apakah ia akan melakukan hal yang sama jika ia tahu itu akan membuatnya berakhir di balik jeruji selama berbulan-bulan, Tamimi menjawab “ya.”
Baca: Ahed Tamimi Tinggalkan Penjara Israel
“Saya tidak melakukan kesalahan apa pun yang harus saya sesali,” katanya. “Seandainya saya tahu saya akan dipenjara delapan bulan, tentu saja saya akan melakukannya, karena itu adalah reaksi alami terhadap seorang tentara yang berada di rumah saya menembaki orang-orang, orang-orang dari desa saya,” jawabnya lebih lanjut.
Remaja berusia 17 tahun itu ditangkap Desember lalu setelah sebuah video yang memperlihatkan ia menampar dan mendorong dua tentara Israel dalam serangan mereka ke desa Nabi Saleh, barat laut kota Ramallah di wilayah pendudukan Tepi Barat, menjadi viral.
Tamimi didakwa dengan total 12 dakwaan, termasuk penyerangan, hasutan dan menghalangi tentara Israel serta melakukan pelemparan batu. Pada bulan Maret, remaja Palestina itu kemudian ia dijatuhi hukuman delapan bulan penjara dan denda 1.500 dolar.
Baca: Israel Vonis Ahed Tamimi 8 Bulan Penjara
Tamimi yang akhirnya dibebaskan dari penjara pada 29 Juli itu, telah dipuji sebagai pahlawan wanita oleh banyak orang Palestina karena berani menghadapi agresi militer Israel dan diakui sebagai “simbol” dari perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel. (ARN)
Sebar:
