ISLAMABAD – Tentara Pakistan telah meminta Mahkamah Agung untuk meluncurkan penyelidikan atas klaim yang dibuat oleh hakim pengadilan tinggi berkaitan dengan turut campurnya agen mata-mata negara dalam urusan peradilan.
Pada hari Minggu, militer Pakistan merilis sebuah pernyataan yang menyerukan inisiasi proses yang tepat untuk memastikan keaslian tuduhan yang dikeluarkan oleh Hakim Pengadilan Tinggi Islamabad, Shaukat Aziz Siddiqui, terhadap Inter-Services Intelligence (ISI).
“Untuk menjaga kesucian dan kredibilitas lembaga-lembaga negara, Yang Terhormat Mahkamah Agung Pakistan telah diminta untuk memulai proses yang tepat untuk memastikan kebenaran tuduhan dan mengambil tindakan yang sesuai,” tambah humas ISI.
Baca: Pakistan Memanas, Nawaz Sharif Bersama Putrinya Ditangkap di Lahore
Hakim Agung Saqib Nisar menanggapi pernyataan Siddiqui dengan menyerukan kepada Pakistan Electronic Media Regulatory Authority (PEMRA) untuk menyajikan catatan lengkap dari pernyataannya.
Pada hari Sabtu, Siddiqui mengatakan bahwa ISI telah memanipulasi proses peradilan dalam beberapa kasus, antara lain terkait pemecatan perdana menteri Nawaz Sharif.
Ia juga mengklaim bahwa ISI telah memintanya untuk memberikan jaminan bahwa Sharif, putrinya Maryam Nawaz dan menantu laki-lakinya akan tetap di penjara sampai 25 Juli ke depan, yang bertepatan dengan pemilihan di negara itu.
Baca: Mantan PM Pakistan Nawaz Sharif Divonis Penjara 10 Tahun atas Skandal Korupsi
Sharif dan putrinya Maryam ditangkap saat tiba di Pakistan pada 13 Juli.
Siddiqui juga mengklaim bahwa ISI telah menawarinya posisi hakim agung di Pengadilan Tinggi Islamabad.
Pada hari Rabu, Siddiqui mencela ISI dan polisi atas dugaan beberapa penculikan paksa,ia menuduh aparat keamanan itu telah melanggar hukum. (ARN)