arrahmahnews

Tak Peduli Tekanan AS, DAC India Setujui Pembelian S-400 Rusia

INDIA – Defense Acquisitions Council (DAC) India telah memberikan persetujuan akhir untuk kesepakatan pembeli sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia, meskipun ada tekanan dari Washington, Times of India melaporkan pada hari Minggu, mengutip sumber-sumber informasi.

Kesepakatan memperoleh persetujuan awal dari DAC pada tahun 2016. Namun, dokumen akhir, yang dibahas selama negosiasi komersial baru-baru ini dengan Rusia, masih membutuhkan beberapa penyesuaian. Dewan, yang berkumpul pada hari Kamis, menyetujui kesepakatan dengan “penyimpangan kecil,” kata surat kabar itu.

“Kasus pengadaan S-400 sekarang akan pergi ke kementerian keuangan untuk mendapatkan izin dan Komite Kabinet Keamanan yang dipimpin PM. Kepemimpinan politik tertinggi di negara itu harus menerima panggilan ketika kontrak yang sebenarnya dapat ditandatangani,” kata Times of India mengutip sebuah sumber.

Media India melaporkan sebelumnya bahwa kementerian pertahanan negara itu mengharapkan persetujuan dari Komite Pemerintahan tentang Keamanan (CCS) untuk membeli lima kompleks S-400 Rusia dengan total $ 5,5 miliar.

Laporan itu memicu kekhawatiran di Washington. Khususnya, Ketua Komite Layanan Bersenjata AS, William Thornberry mengatakan dalam sebuah wawancara dengan NDTV, bahwa pembelian S-400 Rusia mungkin mempengaruhi kolaborasi pertahanan antara India dan Amerika Serikat.

Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman mengatakan pada 5 Juni, bahwa Moskow dan New Delhi telah mencapai tahap akhir negosiasi mengenai kesepakatan S-400.

S-400 Triumf adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh dan menengah Rusia yang dirancang untuk menyerang dan mengintai pesawat (termasuk kendaraan udara berdasarkan teknologi siluman) dan target udara lainnya dalam kondisi serangan musuh yang intensif dan penanggulangan elektronik.

Pada Januari 2018, kontrak untuk pengiriman S-400 telah ditandatangani dengan China dan Turki. Selain itu, negosiasi untuk menjual sistem S-400 ke Arab Saudi sedang berlangsung.

Duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran NDTV India awal pekan ini bahwa masalah kontrak pertahanan Rusia dengan India akan dibahas selama putaran pertama dari 2 + 2 pembicaraan AS-India, yang melibatkan menteri luar negeri dan pertahanan. Tanggal pertemuan akan segera ditetapkan. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca