Arab Saudi

Kecam Pembantaian Saudi atas Anak Yaman, Sekjen PBB Serukan Penyelidikan

NEW YORK – Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengutuk serangan udara mematikan baru-baru ini oleh jet-jet tempur Saudi ke sebuah bus yang mengangkut anak-anak sekolah Yaman, menyerukan penyelidikan independen atas kasus tersebut.

“Sekjen mengutuk serangan udara hari ini oleh pasukan koalisi di Sa’ada, yang menghantam daerah pasar yang sibuk di distrik Majz dan berdampak pada sebuah bus yang membawa anak-anak dari kamp musim panas,” ujar Farhan Haq, wakil jurubicara kepala PBB, dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (09/08).

Ia menambahkan bahwa Guterres mendesak dilaksanakannya penyelidikan yang “independen dan cepat” terhadap serangan yang menewaskan sedikitnya 50 warga sipil, terutama anak-anak, dan melukai 77 lainnya di sebuah pasar di provinsi Sa’ada, barat laut Yaman.

Baca: YAMAN BERDARAH! Puluhan Siswa Tewas dalam Serangan Brutal Saudi ke Bus Sekolah

Menurut juru bicara itu, Guterres menekankan bahwa “semua pihak harus berhati-hati untuk menyelamatkan warga sipil dan benda-benda sipil dalam pelaksanaan operasi militer.”

Jaringan televisi Yaman al-Masirah melaporkan bahwa bus yang ditargetkan oleh pasukan koalisi membawa sekelompok anak-anak sekolah yang menghadiri kelas Al-Qur’an musim panas.

Johannes Bruwer, kepala delegasi Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk Yaman, mengatakan dalam cuitannya bahwa sebagian besar korban tewas akibat serangan udara adalah anak-anak dibawah umur 10 tahun.

Koalisi pimpinan-Saudi, dalam pernyataan yang menentang, justru menggambarkan pembantaian itu sebagai “tindakan sah” karena menargetkan peluncur rudal yang digunakan oleh pejuang Houthi Ansarullah untuk menargetkan kota selatan Jizan.

Baca: ICRC Tegaskan Bus yang Diserang Koalisi Saudi Penuh Berisi Anak-anak

Juru bicara koalisi Turki al-Malki bahkan mengklaim bahwa serangan itu “sesuai dengan hukum internasional dan kemanusiaan.”

Rezim Al Saud bersama dengan beberapa sekutunya, khususnya UEA, telah melancarkan perang mematikan terhadap Yaman yang miskin sejak Maret 2015 dalam upaya untuk menginstal ulang mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi dan menghancurkan gerakan rakyat Ansarullah. (ARN)

Comments
To Top
%d