arrahmahnews

Saudi Bantai Anak-anak Yaman Belajar dari Zionis Israel

YAMAN – Pangeran Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, dengan sengaja menyerang sasaran sipil di Yaman untuk mematahkan perlawanan rakyat dan tentara Yaman, seorang pembangkang Saudi terkemuka yang tinggal di London, mengatakan, dan menambahkan bahwa ia telah belajar dari Israel.

Saad al-Faqih, yang mengepalai Gerakan untuk Reformasi Islam, dalam klip video yang dirilis di Youtube mengutip sumber di angkatan udara Saudi yang mengatakan bahwa Riyadh “sengaja” menargetkan warga sipil di Yaman, yang telah dipelajari dari rezim Zionis.

Dia menambahkan bahwa tindakan Saudi seperti tindakan rezim Zionis di Jalur Gaza, di mana rezim Tel Aviv menargetkan warga sipil dengan sengaja untuk melenyapkan dukungan terhadap kelompok perlawanan Palestina, termasuk Hamas.

Al-Faqih mengatakan bin Salman ingin memprovokasi orang-orang Yaman melawan Ansarullah dengan menargetkan warga sipil.

BacaNetizen Ramai-Ramai Kutuk AS Karena Pasok Bom ke Arab Saudi.

Begitu bus yang membawa anak-anak sekolah memasuki pasar yang sibuk di kota Sa’ada, Zahyn pada 9 Agustus, bomber Saudi menargetkannya. Setidaknya 51 warga sipil telah kehilangan nyawa, 40 diantaranya adalah anak-anak, dan 80 lainnya menderita luka-luka.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengumumkan bahwa 40 anak-anak di antara 51 warga sipil, termasuk yang tewas dalam serangan udara Saudi pada sebuah bus sekolah di provinsi Sa’ada Yaman.

Dalam sebuah laporan terbaru pada Selasa lalu, ICRC melaporkan bahwa 56 anak juga termasuk di antara 79 orang yang terluka dalam serangan udara yang dipimpin Riyadh di Provinsi Sa’ada.

Menurut beberapa laporan, kampanye udara Saudi terhadap Yaman juga telah mendorong negara miskin itu menuju bencana kemanusiaan. Kampanye mematikan Arab Saudi juga mencegah pasien dari bepergian ke luar negeri untuk pengobatan dan memblokir masuknya obat ke negara yang dilanda perang.

Yaman adalah krisis kemanusiaan terbesar di dunia dengan lebih dari 22 juta orang yang membutuhkan makanan dan obat-obatan. Lonjakan kebutuhan, didorong oleh konflik yang sedang berlangsung, ekonomi yang runtuh dan berkurangnya layanan sosial dan mata pencaharian.

Sebuah panel PBB telah menyusun laporan rinci tentang korban sipil yang disebabkan oleh militer Saudi dan sekutu-sekutunya selama perang mereka melawan Yaman, dan mengatakan koalisi yang dipimpin Riyadh telah menggunakan amunisi berpandu presisi buatan AS dalam serangannya terhadap sasaran sipil. [ARN]

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: