JALUR GAZA – Pemimpin gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan bahwa Jalur Gaza berada di jalur untuk mengakhiri blokade yang dikenakan rezim Tel Aviv pada daerah pesisir yang miskin tersebut lebih dari satu dekade lalu, memuji “keteguhan dan perjuangan” dari warga setempat untuk meraih kemenangan.
“Kita berada di jalur untuk menghapus pengepungan yang tidak adil terhadap Jalur Gaza. Ini adalah hasil dari perjuangan dan ketabahan kita,” ujar Haniyeh kepada warga Gaza dalam khotbah Idul Adha (Hari Raya Kurban) pada hari Selasa (21/08).
Pemimpin Hamas itu mencatat bahwa bantuan masa depan ke Jalur Gaza tidak akan dikondisikan pada perubahan apa pun terhadap perilaku Hamas atau kebijakan mereka terkait Gaza.
Baca: Israel Perketat Blokade Al-Aqsa Jelang Yom Kippur dan Idul Adha
“Setiap bantuan kemanusiaan akan diberikan di bawah perjanjian nasional Palestina dan di bawah pengawasan aparat keamanan Arab, sehingga akan ada jaminan yang sesuai, dengan penekanan bahwa pasukan perlawanan Palestina tetap mempertahankan status mereka sebagai penyedia perlindungan dan keamanan bagi orang-orang Palestina, ”kata Haniyeh.
Ia juga menyinggung “kesepakatan abad ini Presiden AS Donald Trump,” dengan menekankan bahwa kesepakatan itu ” secara klinis telah mati.”
Haniyeh melanjutkan dengan mengatakan bahwa setiap pembicaraan rekonsiliasi antara faksi Palestina Hamas dan Fatah membutuhkan pencabutan sanksi yang dikenakan oleh Otoritas Palestina yang dipimpin Fatah (PA), menyerukan kepada PA untuk menghentikan koordinasi keamanan dengan rezim Israel dan mengakhiri apa yang disebutnya penganiayaan pejabat Hamas dan tokoh-tokoh dari kelompok perlawanan lain di Tepi Barat.
Masyarakat Jalur Gaza merayakan Hari Raya Idul Adha pada Selasa (21/08) kemarin, satu hari lebih awal dari umat Islam Indonesia yang merayakannya pada hari ini, Rabu (22/08). (ARN)
