arrahmahnews

Turki: AS Jadikan Sekutu NATO Target Perang Ekonomi

ANKARA – Ankara mengecam komentar terbaru Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton tentang krisis keuangan Turki, mengatakan bahwa pernyataan itu membuktikan Washington sedang melancarkan perang ekonomi terhadap sekutu NATO-nya.

Dalam pernyataan yang dikirim ke Reuters pada hari Rabu, (22/08) kemarin, juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, mengeluh bahwa kebijakan terbaru yang diadopsi oleh pemerintahan Presiden Donald Trump “bertentangan dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai fundamental dari aliansi NATO.”

Saat ini AS-Turki sedang terlibat dalam perselisihan tentang seorang pendeta Amerika yang menjalani persidangan di Turki atas tuduhan teror.

Baca: AS Ancam Jatuhkan Sanksi Tambahan untuk Turki

Pastor Andrew Brunson dituduh memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang (PKK) dan gerakan Gulen, yang Turki tuduh menjadi dalang atas kudeta militer gagal pada tahun 2016.

AS kemudian membawa sengketa ini ke persoalan ekonomi, mengambil serangkaian tindakan penghukuman terhadap Turki, termasuk menjatuhkan sanksi pada menteri Turki dan menggandakan tarif baja dan aluminium, yang telah menyebabkan penurunan tajam dalam mata uang Turki, lira.

Ankara telah berjanji untuk tidak mundur dalam menghadapi upaya AS mencapai tujuan politiknya melalui tekanan ekonomi.

Mengomentari perselisihan, Bolton mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada hari Selasa bahwa Turki dapat mengakhiri krisis lira “dengan sekejap” dengan membebaskan pendeta Brunson, dan bahwa infus uang tunai Qatar tidak akan membantu ekonomi Ankara.

Baca: Erdogan Sebut Turki akan Boikot Produk Elektronik AS

Juru bicara Erdogan menggambarkan pernyataan Bolton itu sebagai “bukti bahwa administrasi Trump menargetkan sekutu NATOnya sebagai bagian dari perang ekonomi.”

“Administrasi Trump telah … menetapkan bahwa mereka bermaksud untuk menggunakan perdagangan, tarif dan sanksi untuk memulai perang perdagangan global,” kata Kalin.

Bagaimanapun, ia menambahkan bahwa Turki “tidak memiliki niat memulai perang ekonomi dengan pihak manapun. Namun, tidak akan tetap diam dalam menghadapi serangan terhadap ekonomi dan peradilannya. ” (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca