arrahmahnews

Pilpres 2019, Pertarungan antara Khilafah dan Islam Nusantara

Mardani Ali Sera dan Ismail Yusanto HTI

JAKARTA – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 bukan sekedar berbicara tentang dua pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang saat ini sudah diketahui, yaitu Paslon Joko Widodo – KH M’aruf Amin dan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.

Kita semua yakin bahwa kedua pasangan ini memiliki visi-misi yang akan mempengaruhi bangsa ini. Namun, sebagai anak bangsa dan sebagai pewaris NKRI kita harus jeli, kita harus membuka mata dan membuka telinga lebar – lebar.

Mereka tentu “bertarung” dalam arena Pilpres ini tidaklah berdiri sendiri, melainkan banyak pihak yang bekerja dibelakangnya. Lalu, apakah para “pekerja” itu gratis dan tidak meminta imbalan? Apakah kita sebagai anak bangsa rela jika konstelasi Pilpres 2019 dimenangkan oleh Calon yang di belakangnya berdiri ormas – ormas yang selama ini gigih memperjuangkan khilafah?

BacaAda Cukong Besar Dibalik Uang 1 Triliun.

Zombie – Zombie Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang baru saja diberagus secara organisasi sangat jelas berdiri dibelakang salah satu calon. Padahal mereka dengan gamblang mengatakan bahwa demokrasi adalah taghut. Jadi, mereka ikut pilpres hanya untuk mencari tumbal untuk kebangkitannya dari kematian.

Dapat dipastikan jika calon yang mereka usung memenangkan pilpres, mereka akan menuntut untuk dilakukan upacara “puja saji” untuk membangkitkan lagi roh – roh HTI yang sudah mati penasaran karena “dibantai” oleh pemerintahan Jokowi. Jika hal ini sampai terjadi dan HTI kembali bangkit, maka kita, apalagi yang ikut memilih calon yang didukung HTI akan terkena “kutukan” dari arwah para pahlawan, para kiai dan para wali yang telah gugur berjuang memerdekakan republik ini. Mereka akan marah kepada kita yang ikut andil dalam membangkitkan HTI.

Terlebih wabil khusus keluarga NU. Jika sampai menjatuhkan pilihan kepada calon yang didukung HTI maka sama saja telah merobek-robek panji kebesaran NU di hadapan ulama para pendiri NU.

Untuk itu, marilah Pilpres 2019 ini kita niatkan jihad untuk menyempurnakan “kematian” HTI agar arwahnya tenang di alam sana. Juga agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini bisa terus berdiri tegak.

BacaMembaca Strategi Kampanye Prabowo-Sandi.

Nasib NKRI ada di tangan kita semua, masyarakat Indoensia. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau tidak dimulai dari sekarang kapan lagi. Masih mau menunggu negara ini hancur dan kita telah babak belur? [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca