Amerika

Rouhani: AS Tak Lagi Bisa Buktikan Mereka Layak Dipercaya

TEHERAN – Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa pemerintah AS tidak lagi mampu membuktikan bahwa mereka bisa dipercaya untuk melakukan negosiasi setelah penarikan mereka dari kesepakatan nuklir Iran dan sejumlah perjanjian internasional lainnya.

Rouhani membuat pernyataan ini dalam siaran langsung wawancara televisi pada hari Senin (06/08), di mana ia menjawab pertanyaan tentang masalah domestik Iran dan perkembangan luar negeri, terutama setelah penarikan AS dari perjanjian nuklir penting, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) pada bulan Mei.

“Kami selalu mendukung diplomasi dan pembicaraan … Tapi pembicaraan perlu kejujuran … AS memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran dan menarik diri dari kesepakatan nuklir, dan kemudian ingin mengadakan pembicaraan dengan kami,” kata presiden Iran.

Baca: Analis: Takkan Ada Negosiasi Sebelum Trump Perlakukan Iran dengan Hormat

Ia menambahkan bahwa AS harus terlebih dahulu membuktikan dirinya bersedia menyelesaikan masalah melalui negosiasi setelah penarikan dari JCPOA.

“Negosiasi dengan sanksi tidak masuk akal. Mereka memberlakukan sanksi terhadap anak-anak, pasien dan negara Iran,” kata kepala eksekutif Iran tersebut.

“Jika anda seorang musuh dan anda menikam orang lain dengan pisau, kemudian anda mengatakan bahwa anda ingin bernegosiasi, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mencabut pisau itu,” tambahnya.

Presiden Iran lebih lanjut menyatakan bahwa panggilan baru-baru ini oleh Presiden AS Donald Trump untuk pembicaraan langsung dengan Iran hanya bertujuan untuk menciptakan perpecahan di negara itu.

Baca: Zarif ke AS: Salah Sendiri Mundur dari Kesepakatan Nuklir

“Seruan Trump untuk pembicaraan langsung hanya untuk konsumsi domestik di Amerika … dan untuk menciptakan perpecahan di Iran,” ujar Rouhani.

“Mereka ingin memulai perang psikologis melawan bangsa Iran,” tambahnya.

Presiden AS mengatakan pada 30 Juli bahwa ia siap untuk bertemu dengan mitranya dari Iran, Hassan Rouhani, “kapan saja mereka mau.”

“Ini bagus untuk negara, bagus untuk mereka, bagus untuk kita dan baik untuk dunia. Tidak ada prasyarat. Jika mereka ingin bertemu, saya akan bertemu, ”kata Trump.

Sebagai reaksi terhadap presiden AS, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan AS harus menyalahkan dirinya sendiri untuk mengakhiri pembicaraan dengan Iran ketika meninggalkan JCPOA. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca