RIYADH – Temuan oleh Joint Incident Assessment Team (Jiat), sebuah badan investigasi yang dibentuk oleh koalisi Saudi karena tekanan internasional yang menuntut dilaksanakannya langkah-langkah tertentu untuk mencegah terus jatuhnya korban sipil dalam agresi koalisi ke Yaman, menyatakan bahwa benar koalisi menargetkan bus sekolah di Sa’ada Yaman, pada Agustus lalu.
Sebelumnya, Pusat operasi Riyadh mengatakan bahwa serangan itu adalah “operasi militer yang sah yang dilakukan sesuai dengan hukum kemanusiaan”.
Sementara itu, menurut laporan terbaru dari the Indipendent, Penasehat hukum Jiat, Mansour Ahmed al-Mansour mengatakan bahwa serangan ke bus sekolah itu sebenarnya didasarkan pada laporan intelijen yang menunjukkan bahwa bus itu membawa pemimpin Houthi, yang merupakan target militer sah bagi koalisi.
Baca: Banjir Kecaman, Koalisi Saudi Umumkan Penyelidikan atas Serangan ke Bus Sekolah Yaman
Ia mengakui bahwa penundaan dalam melaksanakan serangan dan menerima perintah untuk tidak menyerang harus diselidiki.
“Ada penundaan yang jelas dalam mempersiapkan jet tempur pada waktu dan tempat yang sesuai, sehingga hal itu menyebabkan hilangnya [peluang] untuk menargetkan bus ini sebagai target militer di area terbuka untuk menghindari kerusakan tambahan seperti itu,” kata al-Mansour kepada wartawan AFP di ibukota Saudi.
Ia menambahkan, “Tim percaya bahwa pasukan koalisi harus segera meninjau penerapan aturan keterlibatan mereka untuk memastikan kepatuhan.”
Baca: TERUNGKAP! Putra Mahkota Saudi Perintahkan Bantai Wanita dan Anak-anak Yaman
Al-Mounsour merekomendasikan agar koalisi meminta pertanggungjawaban atas kesalahan yang telah dilakukan dan memberi kompensasi kepada korban.
Pekan lalu, sebuah panel ahli hak asasi manusia PBB mengatakan bahwa beberapa serangan udara koalisi merupakan kejahatan perang. (ARN)
