MADRID – Pembantaian anak-anak Yaman yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Saudi baru-baru ini telah mendorong kementerian pertahanan Spanyol untuk membatalkan kesepakatan penjualan 400 bom presisi senilai 9,2 juta euro ke Arab Saudi.
El Mundo melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Spanyol pada hari Senin (03/09) mengumumkan pihaknya akan mengembalikan 9,2 juta euro yang telah dibayarkan oleh Arab Saudi untuk membeli 400 bom presisi buatan Spanyol di tengah kekhawatiran bahwa bom-bom itu mungkin digunakan untuk menargetkan orang-orang yang tidak bersalah di Yaman.
Baca: Dikecam Rakyat, Spanyol Tetap Buka Kembali Penjualan Senjata ke Saudi
Kesepakatan senjata telah dinegosiasikan dan diselesaikan oleh mantan menteri pertahanan Spanyol Pedro Morenés Eulate dan Maria Dolores de Cospedal.
Namun, serangan mematikan baru-baru ini terhadap sebuah bus yang membawa pelajar Yaman, yang menewaskan 51 orang termasuk 40 anak-anak, mendorong menteri saat ini Margarita Robles untuk merevisi semua kesepakatan senjata dengan kerajaan Saudi. Keputusan baru-baru ini untuk membekukan kontrak penjualan bom dikatakan sebagai tahap pertama dari proses revisi.
Amnesty International mengatakan Spanyol adalah negara keempat dalam daftar eksportir senjata utama ke rezim Riyadh. Dalam salah satu kontrak terbaru, perusahaan galangan kapal milik negara Spanyol, Navantia, menandatangani kesepakatan senilai 1,8 miliar euro untuk menjual lima kapal perang kecil ke Arab Saudi.
Baca: Ekslusif: Saudi Beli 5 Kapal Perang dari Spanyol
Kesepakatan itu ditandatangani pada bulan April oleh Pangeran Mahkota Saudi dan Menteri Pertahanan Mohammed bin Salman setelah pertemuannya dengan rekan Spanyolnya Cospedal di Madrid. (ARN)
