Amerika

Nikki Haley: Trump akan Pimpin Sidang DK PBB Bahas Iran

NEW YORK – Presiden AS Donald Trump akan memimpin pertemuan Dewan Keamanan PBB (UNSC) di New York bulan ini dimana para pemimpin dunia berkumpul untuk acara tahunan. Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengumumkan hal ini pada hari Selasa (04/09).

Amerika Serikat memegang kepresidenan dewan untuk bulan September dan mendorong dewan agar memberikan resolusi terhadap Iran. Presiden Iran Hassan Rouhani berencana untuk menghadiri Sidang Umum PBB pada 25 September. Hari berikutnya, Iran akan meminta untuk berbicara di DK PBB.

Haley telah mengecam Iran, menuduh bahwa negara itu mencampuri perang di Timur Tengah, terutama di Suriah dan Yaman.

Baca: Trump: Operasi Pembebasan Idlib Kesalahan Besar Iran dan Rusia

Namun Iran berada di Suriah atas permintaan pemerintahan yang sah, sementara Suriah menganggap AS sebagai penjajah. Iran juga dituduh mempersenjatai dan mendanai pemerintah Houthi di Yaman, sementara AS secara terang-terangan mendukung dan menjual senjata ke Arab Saudi, yang menginvasi Yaman. AS juga melanggar kesepakatan dengan menarik diri dari perjanjian nuklir Iran 2015 bulan Mei.

“Presiden bermaksud untuk memimpin pertemuan di Dewan Keamanan dan topiknya akan mengenai Iran,” kata Haley kepada pers. “Ia meminta pertemuan itu untuk mengatasi pelanggaran hukum internasional Iran dan ketidakstabilan umum yang ditebar Iran di seluruh wilayah Timur Tengah,” tambahnya.

Pada hari Jumat, DK PBB akan bertemu untuk membahas situasi di provinsi Idlib Suriah, kata Haley. Trump memperingatkan Suriah, Rusia dan Iran pada hari Senin agar tidak menyerang markas terakhir ekstremis Islam yang telah berperang melawan pemerintah selama lebih dari tujuh tahun terakhir.

Sebelum peringatan Trump, Pekan lalu, harian al-Akhbar Lebanon melaporkan bahwa seorang delegasi Amerika, yang terdiri dari pejabat keamanan dan intelijen, telah mengunjungi Damaskus pada bulan Juni dan bertemu penasihat keamanan khusus Presiden Bashar al-Assad, Ali Mamlouk.

Baca: Hizbullah ke AS: Pecundang Tak Berhak Minta Pemenang Mundur

Selama pertemuan empat jam tersebut, delegasi AS itu telah menetapkan tiga syarat untuk penarikan pasukan militer AS dari Suriah. Ketiga syarat tersebut meliputi penarikan penasehat Iran dari Suriah selatan dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, data tentang “kelompok-kelompok teroris”, dan peran dalam bisnis minyak di Suriah timur, namun proposal AS tersebut ditolak oleh Suriah.

Pada bulan Agustus, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan tim untuk memelopori kebijakan administrasi Trump terhadap Iran yang disebut Kelompok Aksi Iran. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca