Arab Saudi

Saudara Raja Salman Tak Berani Pulang Pasca Kritik Perang Yaman

LONDON – Saudara laki-laki Raja Salman tampaknya akan memutuskan untuk mengasingkan diri dari kerajaan Arab Saudi setelah ia terang-terangan mengkritik Raja dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman atas perang yang dipaksakan atas Yaman.

Awal pekan ini, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, salah satu putra pendiri kerajaan, mengatakan kepada pengunjuk rasa Yaman dan Bahrain di luar rumahnya di London bahwa seluruh keluarga Al Saud tidak boleh disalahkan atas perang di Yaman.

“Ada orang-orang tertentu yang bertanggung jawab. Jangan melibatkan orang lain,” kata pangeran sebagaimana dikutip MEE.

Ketika ditanya siapa orang-orang itu, pangeran mengatakan bahwa orang-orang itu adalah “raja dan putra mahkota, dan beberapa orang lainnya di kerajaan. Baik di Yaman dan di tempat lain, harapan kami adalah bahwa perang berakhir hari ini sebelum besok,” katanya.

Baca: VIDEO: Saudara Raja Salman Kecam Keras Agresi Mengerikan Saudi atas Yaman

Laporan Middle East Eye yang dikutip Russia Today pada Senin (10/09) menyebut bahwa pasca video kecamannnya kepada Raja Salman dan Putra Mahkota menjadi viral di media sosial, ia kini sedang mempertimbangkan untuk tidak kembali ke Arab Saudi.

Setelah video menjadi viral, Kantor Berita resmi Arab Saudi, SPA, mengeluarkan laporan yang dibuat seolah merupakan klarifikasi dari Pangeran Ahmed atas kritikannya. SPA melaporkan bahwa pangeran mengatakan “interpretasi” tentang kritiknya pada raja itu “tidak akurat”. SPA menyebut bahwa Pangeran Ahmed hanya mengatakan keluarga kerajaan bertanggung jawab karena posisi mereka di pemerintahan.

Namun, kepada MEE pasca pemberitaan SPA, sumber yang dekat dengan pangeran mengatakan bahwa Pangeran tetap pada pernyataan aslinya. Pangeran juga menyebut bahwa laporan oleh media yang dikontrol oleh kerajaan itu palsu dan bahwa kata-kata yang dikutip oleh kantor berita itu bukanlah kata-katanya.

Menariknya, pasca viralnya video itu, muncul hashtag dalam bahasa Arab, yang bunyinya: “Kami berjanji setia kepada Ahmed Abdulaziz sebagai raja,” juga turut menjadi viral.

Memecah kesunyian

Ini adalah pertama kalinya seorang anggota senior berpangkat tinggi dari keluarga Al Saud telah melanggar kode keluarga untuk diam. Pangeran secara terbuka dan sengaja menciptakan jarak antara keluarga dengan pemerintahan Raja Salman.

Pangeran Ahmed sebelumnya menjabat sebagai menteri dalam negeri pada tahun 2012 di bawah pemerintahan mendiang Raja Abdullah sebelum ia digantikan oleh Pangeran Mohammed bin Nayef. Jika sang pangeran menegaskan keputusannya untuk tidak kembali, tindakannya akan menjadi tantangan publik terbesar bagi pemerintahan Salman. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca