LONDON – Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt telah menjanjikan respon “kuat” jika senjata kimia digunakan oleh pasukan Suriah.
“Jika rezim di Suriah mengulangi penggunaan senjata kimia yang mengerikan, maka tanggapan kami akan kuat,” kata Hunt di Twitter.
Sebelumnya, Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah mengatakan pembuatan film provokasi dengan dugaan penggunaan senjata kimia telah dimulai di provinsi Idlib. Seorang aktivis hak asasi manusia Suriah kemudian mengatakan kepada Sputnik bahwa Puluhan White Helmets telah tiba dari Turki ke Idlib untuk melakukan operasi bendera palsu. Dia mengatakan mereka memiliki tangki berisi gas yang tidak diketahui. Militer Rusia mengatakan bahwa gas itu adalah zat beracun berbasis klorin.
Sebelum itu, Rusia telah memperingatkan operasi bendera palsu yang direncanakan sejak akhir Agustus. Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayjen. Igor Konashenkov mengatakan bahwa teroris dari kelompok Tahrir al-Sham sedang menyiapkan serangan kimia palsu untuk memprovokasi intervensi asing di negara itu.
Pada hari Senin, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Perancis telah sepakat bahwa setiap penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah akan menghasilkan respons yang jauh lebih kuat daripada insiden sebelumnya.
Serangan Barat terakhir terhadap Suriah terjadi setelah insiden kimia di Duma, yang dipersalahkan pada Damaskus oleh militan Suriah dan pemerintah Barat. Suriah menegaskan bawah insiden Duma adalah operasi bendera palsu, dan menekankan bahwa mereka telah menyingkirkan persediaan senjata kimia dengan pengawasan dari Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW). [ARN]
