Arab Saudi

Save The Children: Korban Sipil Meningkat Tajam di Hodeida

LONDON – Save the Children sekali lagi menyuarakan kekhawatiran atas peningkatan “dramatis” dalam korban sipil di Hodeida Yaman sejak Juni, sejak awal koalisi penjajah yang dipimpin Saudi melancarkan serangan besar-besaran dalam upaya untuk merebut kota pelabuhan yang menentukan garis hidup masyarakat Yaman tersebut.

“Antara Januari dan Mei tahun ini, ada rata-rata 44 korban sipil setiap bulan di al-Hodeidah. Tiga bulan berikutnya (Juni-Agustus) angka kematian melonjak ke rata-rata bulanan 116 korban jiwa. Meningkat sebesar 164 persen, ”kata LSM yang berbasis di London itu pada hari Senin.

Korban sipil di Hodeidah menyumbang 51 persen dari semua korban sipil di Yaman antara Juni dan Agustus tahun ini, tambahnya, mengutip kelompok Pemantauan Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata.

Menurut kelompok pemantauan itu, selama tiga bulan, setidaknya ada 349 kematian warga sipil di kota tersebut, sementara total angka kematian nasional mencapai 685 jiwa.

Tim Lapangan lembaga Save the Children bertemu dengan anak-anak yang menderita luka berat dan anak-anak yang menjadi cacat akibat senjata peledak, mulai dari serangan udara hingga ranjau darat.

Mengobati luka-luka ini sangat menantang di Yaman, di mana sistem kesehatan telah runtuh semua, prostetik sulit didapat, dan hanya ada segelintir ahli bedah yang dilatih untuk mengobati cedera traumatis, ”kata dana tersebut.

Thorning-Schmidt, kepala lembaga tersebut mengatakan bahwa, “Ketika anak-anak menjadi sasaran dan dibunuh, atau ketika kelaparan digunakan sebagai senjata perang, dunia harus berbicara dan melakukan segala daya untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang melakukannya.”

Yaman telah bergolak sejak tahun 2014 ketika mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengundurkan diri dan kemudian melarikan diri ke Riyadh.

Untuk menginstal ulang mantan pemerintah Yaman itu, rezim Saudi dan koalisi sekutu-sekutunya melancarkan perang melawan Yaman beberapa bulan kemudian pada tahun 2015 untuk menghancurkan gerakan rakyat Houthi Ansarullah, yang saat ini menjalankan urusan negara sebelum adanya pemerintahan yang efektif.

Perang berdarah di Yaman menurut PBB telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca