JAKARTA – Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Ratna Sarumpaet dikabarkan dipukuli di bandara di Bandung merupakan berita hoaks atau bohong. Hingga saat ini kejadian pemukulan tersebut masih teka-teki.
Humas Bandara Husein Sastranegara Bandung, Mabruri menepis kabar pemukulan terjadi di bandara. Karena hingga saat ini tidak ada laporan terkait pemukulan.
“Hoax itu,” kata Mabruri lewat pesan singkatnya kepada JawaPos.com, Selasa (2/9).
Hal serupa diutarakan Public Relation Manager Angkasa Pura II, Yado Yarismano. Menurut dia, informasi pengeroyokan di bandara di Bandung adalah hoax. “Saya udah konfirmasi, ini hoax Mas menurut teman-teman kami di lapangan. Di semua bandara Bandung tidak ada,” kata dia.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan hal yang sama.
Polisi belum menerima laporan kejadian. Malah, ia menanyakan sumber foto tersebut berasal dari mana, kejadian dan kapan waktu kejadian.
“Belum ada laporan, sumbernya dari mana, kapan, dimana. Itu harus dipastikan dulu,” ujar dia.
Sumber berita awal dari akun Ferinan Hutahean
Kemudian berubah lagi infonya dari akun Rachel Maryam.
Rachel Maryam melalui akun Twitter-nya, pertama menyebutkan bahwa peristiwa terjadi semalam (1 Oktober 2018), beberapa menit kemudian ia meralatnya dan mengatakan bahwa peristiwa penganiayaan terjadi pada tanggal 21 September.
Kesalahan informasi ini menunjukkan Rachel Maryam tidak mengetahui dengan betul detailnya, sehingga kesalahan informasi awal yang ia bagikan diralat setelah mendapat informasi dari seseorang.
Beberapa menit kemudian Fadli Zon update status bertemu dengan Ratna Sarumpaet.
Sy jenguk Mbak @RatnaSpaet saat proses recovery dua hari lalu. Tindakan penganiayaan ini mmg sungguh keji. pic.twitter.com/IX71ENP92n
— Fadli Zon (@fadlizon) October 2, 2018
Statusnya menunjukkan ia sedang Selfie dengan korban. Pertemuan itu tentu pertama kali Fadli Zon menjenguk korban, sebagai rasa berempati terhadap seorang wanita yang mendapat perlakuan biadab seperti itu.
Namun anehnya, Fadli Zon dalam foto bersama Ratna Sarumpaet justru menunjukkan keceriaan dan sedikit tawa pada mulutnya artinya ia sedang bahagia. Apa munngkin Zon yang datang untuk menjenguk dan mengutuk perbuatan itu dengan sebutan seperti itu pasang muka ceria, seharusnya ekspresi wajahnya sedang berduka bercampur marah karena melihat kondisi korban dan membayangkan prilaku biadab pelaku.
Kapan Ratna diculik?
Pertanyaan ini juga akan membawa kita pada kejanggalan-kejanggalan lain, yang menjelaskan bahwa penculikan itu sebenarnya hoax. Kalau disebut diculik, diculik sejak kapan?
Kalau berdasarkan informasi yang diberikan Rachel Maryam, maka ia diculik pada tanggal 21 September. Ratna Sarumpaet pada tanggal 21, 22, 23, 24 dan seterusnya masih aktif hingga sekarang di Twitter.
Begitu juga Presiden @jokowi – Ini saatnya bapak mundur sebagai Presiden dan meninggalkan Istana. Bukankah aturannya demikian? https://t.co/kXH0VZLuiz
— Ratna Sarumpaet (@RatnaSpaet) September 20, 2018
Pertanyaan bodoh. Banyak baca!! https://t.co/znjURLv4GV
— Ratna Sarumpaet (@RatnaSpaet) September 22, 2018
Itu horor tulen mb @FarahDi11672890 Maju terus. Lagi menunggu respon Komisi XI DPR https://t.co/yfuBVgDoLM
— Ratna Sarumpaet (@RatnaSpaet) September 24, 2018
Sementara tgl 21 September dan 22 September 2018 masih wawancara dengan detik.com.
Pesan singkat yang ia unggah di Twitter juga menunjukkan suasana hatinya yang dalam keadaan happy-happy saja. Karena dalam ilmu psikolog suasana hati akan mempengaruhi tutur kata.
Jika kondisinya dalam keadaan tertekan, trauma, ketakutan dan paranoid maka kata-kata yang diupload di Twitter nya seharusnya menunjukkan itu semua.
Jadi, apa anda masih percaya sama Ratna Sarumpaet? [ARN]
Sumber: Berita Heboh dan Jawapos.