arrahmahnews

Assad: Pada Akhirnya Idlib akan Kembali Dikendalikan Pemerintah

DAMASKUS – Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan bahwa provinsi barat laut negara itu, Idlib, akhirnya akan kembali dibawah kendali pemerintah bersama dengan wilayah-wilayah lain yang saat ini masih berada di tangan militan dukungan asing.

“Posisi negara Suriah sudah jelas. Provinsi ini dan wilayah Suriah lainnya yang masih di bawah kendali teroris akan kembali ke negara Suriah,” kata Assad, menambahkan bahwa kesepakatan atas Idlib disimpulkan sebagai tindakan sementara untuk mencegah pertumpahan darah di sana.

Baca: SAA Luncurkan Serangan Kuat ke Posisi Pemberontak di Barat Daya Idlib

Pemimpin Suriah itu membuat pernyataan tersebut dalam pertemuan komite pusat partainya, Partai Sosialis Arab al-Baath, di ibukota Damaskus pada hari Minggu (07/10), mengatakan bahwa semua keributan tentang Idlib “berasal dari fakta bahwa itu adalah hal yang menentukan bagi mereka, karena kemenangan Suriah di dalamnya akan mengarah pada kegagalan rencana mereka. ”

Bulan lalu disepakati sebuah prjanjian antara Turki dan sekutu dekat Suriah, Rusia, untuk membentuk zona penyangga berbentuk u di sekitar Idlib yang akan bebas dari teroris dan senjata berat.

Baca: Wakil Putin: Kesepakatan Idlib Hanya Sementara, Seluruh Suriah Harus Bebas dari Teroris

Di bawah perjanjian Idlib, Turki dan Rusia akan melakukan patroli militer terkoordinasi di perbatasan zona penyangga dalam upaya untuk mendeteksi dan mencegah provokasi oleh pihak ketiga. Semua militan di zona demiliterisasi, yang mengelilingi Idlib dan juga bagian dari provinsi yang berdekatan dari Aleppo dan Hama, harus menarik senjata berat pada hari Rabu, dan kelompok Takfiri harus mundur pada 15 Oktober.

Di tempat lain dalam sambutannya, Assad menekankan bahwa musuh-musuh Suriah akan meningkatkan upaya mereka untuk memeras negara Arab itu baik secara militer, politik, ekonomi dan sosial disaat Damaskus berkembang menuju kemenangan, memprediksi bahwa ini akan menimbulkan tantangan internal, yang tidak kurang serius daripada perang. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca