Headline News

Pompeo: AS Ingin Seluruh Timur Tengah Terlihat Seperti Israel

WASHINGTON – Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan bahwa AS ingin seluruh Timur Tengah terlihat seperti Israel. Dalam pernyataan terbarunya itu ia juga mengecam pendekatan pemerintahan Obama ke Iran dengan menyebutnya menyerupai “film Disney.”

Berbicara di acara tahunan makan malam Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika (JINSA) di Washington pada hari Rabu, Pompeo memuji rezim pendudukan itu habis-habisan dengan mengatakan bahwa Israel adalah negara yang “demokratis dan makmur, serta menginginkan perdamaian.

Pompeo sebagaimana dikutip Sputnik pada Jum’at (12/10), juga mengatakan bahwa Israel adalah rumah bagi kebebasan pers dan ekonomi yang berkembang. Ia bahkan menyebut bahwa AS ingin seluruh Timur Tengah terlihat seperti Israel.

Baca: Pompeo Pastikan AS akan Terus Dukung Agresi Saudi ke Yaman

“Israel adalah segalanya yang diinginkan AS di Timur Tengah,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Pompeo juga mengecam Iran yang ia katakan sebagai musuh nomor satu bagi Israel. Menuduh sekali lagi bahwa negara para Mullah itu menyerang hak asasi rakyat mereka sendiri dan menebar terorisme. Sebuah tuduhan yang oleh para ahli lebih tepat dialamatkan kepada pemerintah AS sendiri.

Mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) itu kemudian menyindir era pemerintahan Presiden Barack Obama yang dinilainya terlalu lunak. Pompeo menjelaskan, pemerintahan Obama berpikir para pemimpin Iran bisa melunak jika sanksi terhadap mereka dicabut, dan mendapat dana. Namun ini bukan film Disney,” ujar Pompeo.

“Mereka membunuh dan menyebarkan paham terorisme seperti Mampus Amerika,” paparnya.

Selama beberapa dekade, Presiden AS menjaga hubungan yang seimbang antara Israel dengan negara di Timur Tengah lainnya. Namun, Russia Today melaporkan di era Presiden Donald Trump ini, Negeri “Paman Sam” lebih condong ke Israel. Salah satunya dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Mereka juga memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem sehingga memicu kecaman global karena dianggap menyalahi resolusi PBB.

Baca: Pompeo Tekan Perancis, Inggris dan Jerman Soal Iran di Sela-Sela KTT NATO

Washington juga memotong dana bantuan PBB yang diperuntukkan bagi para pengungsi Palestina maupun dana langsung kepada Pemerintahan Palestina (PA) dan Gaza.

Pada bulan Mei, Trump mengumumkan AS keluar dari perjanjian nuklir Iran yang dibuat di era Obama pada 2015, dan disebutnya sebagai perjanjian “terburuk dalam sejarah”. Presiden berusia 72 tahun itu juga memberikan sanksi kepada Teheran, dan mengancam negara lain agar tak berbisnis dengan negara itu. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca