DAMASKUS – Suriah dan Yordania mengatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk membuka kembali penyeberangan perbatasan utama antara dua negara Timur Tengah itu, tiga tahun setelah jalur utama pasokan komersial antara dua negara jatuh ke tangan kelompok militan dukungan asing dari sisi Suriah dan lalu lintas terputus.
Kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan bahwa berita bagus ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Mohammad al-Sha’ar pada hari Minggu (14/10), menambahkan bahwa perlintasan Nasib akan dibuka kembali pada hari ini, Senin (15/10).
Ia menambahkan keputusan itu diambil setelah tim teknis dari kedua negara bertemu di Yordania pada hari sebelumnya dan setuju untuk membuka kembali perlintasan mulai Senin.
Secara terpisah, Jumana Ghunaimat, juru bicara pemerintah Yordania, sebagaimana dikutip oleh kantor berita Yordania Petra, mengumumkan berita itu dan menegaskan bahwa penyeberangan perbatasan, yang dikenal sebagai Jaber untuk Yordania, akan dibuka kembali “pada 15 Oktober.”
Kedua belah pihak, bagaimanapun, mengatakan bahwa Perlintasan Perbatasan Nasib tidak secara langsung terbuka sepenuhnya untuk lalu lintas normal.
Pasukan pemerintah Suriah merebut kembali wilayah di sekitar penyeberangan perbatasan di desa Nassib, di provinsi barat daya negara itu, Dara’a, pada awal Juli selama serangan selama seminggu untuk mengusir militan dari kubu mereka di barat daya Suriah. (ARN)
Sebar:
