RIYADH – Menteri energi Saudi mengakui bahwa negaranya tidak akan dapat mengimbangi kemungkinan hilangnya minyak dari pasar global setelah AS memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran.
Berbicara dalam wawancara hari Senin dengan kantor berita Rusia TASS, Khalid al-Falih mengatakan bahwa Arab Saudi harus menggunakan cadangan minyaknya jika ingin menutupi hilangnya 3 juta barel minyak per hari dari Iran.
Namun, ia menambahkan juga bahwa tidak ada jaminan harga minyak tidak akan naik setelah sanksi anti-Iran mulai diberlakukan pada awal November.
Pernyataan Al-Falih ini bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman pada awal bulan yang mengklaim bahwa negaranya “sudah menggantikan” minyak mentah Iran yang hilang dipasaran akibat dari sanksi AS. [ARN]
Sebar:
