Arab Saudi

Agresi Saudi Hancurkan Ribuan Sekolah, Pendidikan Jutaan Anak Yaman Terancam

SANA’A – Tahun ajaran baru telah dimulai di Yaman, namun sistem pendidikan harus berada di bawah kondisi yang sulit dan keras, karena penangguhan gaji karyawan di sektor pemerintah, termasuk guru, selama hampir dua tahun, mengikuti keputusan yang memindahkan bank sentral dari ibukota Sana’a ke Aden yang dikuasai Saudi dan UEA.

Yaman sedang mengalami krisis yang paling buruk dan paling kompleks dalam sejarah kontemporernya. Sejak agresi koalisi Saudi dilancarkan atas Yaman pada 26 Maret 2015. Institusi negara dan berbagai sektor telah rusak parah, beberapa dari mereka ttidak bisa lagi melaksanakan layanan publik dan sebagian yang lain menderita karena fragmentasi, kehilangan keseimbangan dan hilangnya gaji untuk semua pegawai negara, termasuk sektor pendidikan.

Di sektor pendidikan, perang telah menimbulkan krisis yang terburuk dalam sejarah kontemporer Yaman dan salah satu krisis pendidikan terbesar di Timur Tengah setelah Suriah.

Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan dalam sebuah laporan awal tahun ini bahwa di Yaman, “lebih dari 2.500 sekolah tidak bisa berfungsi, dua pertiga dari mereka telah dihancurkan oleh agresi, 27 persennya telah ditutup, 7 persenya digunakan untuk militer atau sebagai tempat berlindung bagi pengungsi internal.

Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore mengatakan dalam laporan pers setelah empat hari mengunjungi provinsi Aden dan Sana’a pada bulan Juli, bahwa 11 juta anak-anak di Yaman membutuhkan bantuan untuk makanan, pengobatan, pendidikan dan air.

Ia menekankan bahwa seorang anak meninggal setiap 10 menit dan konflik berkecamuk telah menjadikan negara ini berada di ambang jurang kehancuran.

Oxfam mengatakan 1.600 sekolah tidak berfungsi karena mereka telah menjadi puing-puing akibat serangan atau jika tidak menjadi tempat penampungan terbaik bagi orang-orang yang terlantar. Jumlah anak-anak yang tidak bersekolah diperkirakan mencapai 2 juta, sementara 4,5 juta siswa mengalami masalah untuk menghadiri sekolah mereka.(ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca