arrahmahnews

Erdogan: AS Kehilangan Kredibilitas atas Perang Dagang Trump

ANKARA – AS telah kehilangan kredibilitasnya sejak Donald Trump melancarkan perang dagang global, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mengecam Washington karena berusaha mengisolasi Turki dan Iran.

“AS telah memulai jalan yang salah dalam menyelesaikan masalah politik bukan melalui negosiasi, tetapi melalui bahasa pemerasan dan ancaman,” kata Erdogan kepada parlemen Turki pada hari Senin.

Dia mengatakan bahwa Washington telah “kehilangan kredibilitasnya, terlibat dalam perang dagang dengan dunia” setelah Turki, Rusia, Cina, Iran dan negara-negara lain baru-baru ini terkena sanksi Amerika.

Pemimpin Turki memilih berdiri bersama dengan Iran, dan mengatakan bahwa ancaman memulihkan sanksi AS atas Iran setelah Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran pada Mei “tidak adil.”

“Benar-benar salah menggunakan sanksi ketika semua masalah dapat diselesaikan dengan mudah melalui pemantauan, yang dilakukan oleh organisasi internasional,” katanya, dan menambahkan bahwa sanksi terhadap satu negara mempengaruhi semua tetangganya di wilayah tersebut. Dia menyebut kebijakan seperti itu “tidak efektif.”

“Sangat penting bagi kami bahwa Iran tidak terisolasi dari keputusan politik yang membentuk masa depan kawasan ini,” kata Erdogan.

Dia meyakinkan anggota parlemen bahwa ekonomi Turki “cukup kuat dan tidak akan menyerah pada ancaman dan serangan” Amerika.

Washington mengabaikan “sensitivitas” masalah Suriah untuk Ankara dan “terus bekerja sama dengan organisasi teroris,” kata Erdogan, mengacu pada milisi Kurdi, yang merupakan sekutu utama AS di Suriah. Ankara khususnya menganggap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) sebagai kelompok teroris. Erdogan mengatakan, tujuan Turki adalah untuk “benar-benar menghapus” kelompok-kelompok bersenjata Kurdi di Irak utara. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca