arrahmahnews

Militan Dukungan Turki Merampok Artefak Bersejarah di Afrin

TEHRAN – Militan yang didukung Ankara di Afrin, barat Aleppo, terus mencuri artefak dan merebut properti warga sipil, aset, pertanian dan lahan di wilayah itu, sumber lokal melaporkan pada hari Kamis.

Sumber-sumber mengatakan bahwa militan Faylaq al-Awwal yang didukung Ankara menjarah artefak di Cyrrhus (sebuah kota kuno di Suriah yang didirikan oleh Seleucus Nicator, salah satu jenderal Alexander Agung) yang dikenal di kalangan orang Arab sebagai kastil Nebi Huri di timur laut Afrin.

Mereka menambahkan bahwa komandan kelompok teroris juga memantau operasi penggalian ekstensif di situs-situs bersejarah di wilayah itu, dan mengatakan bahwa militan menjual artefak di pasar lokal dan regional atau mentransfernya ke wilayah lain.

Laporan lain mengatakan bahwa mantan komandan kelompok teroris Faylaq al-Rahman di Ghouta Timur Damaskus telah mencapai kesepakatan dengan dewan lokal Afrin untuk menguasai daerah pegunungan besar antara Bastouleh dan Afrin yang merupakan rumah bagi banyak desa, kemudian menjual kendali mereka kepada teroris lainnya.

Laporan yang relevan pada bulan Agustus mengatakan bahwa militan yang didukung Ankara terus merusak dan menjarah artefak di wilayah Afrin.

Kelompok militan yang didukung Ankara melakukan penggalian di wilayah Afrin di barat laut Aleppo, menghancurkan Nebi Huri dan situs sejarah lainnya di wilayah tersebut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Antiquities dan Museum Suriah Mahmoud Hammoud menunjukkan kerusakan besar yang ditimbulkan pada Cyrrhus (Nebi Huri) yang telah dibangun pada abad keempat SM, dan menambahkan bahwa para teroris telah menghancurkan makam berbentuk piramida Nebi Huri dan membangun gedung semen di atasnya. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca