Amerika

Produsen Senjata AS Khawatir Kontrak dengan Saudi Dibatalkan Pasca Kasus Khashoggi

WASHINGTON – Produsen senjata AS khawatir kontrak mereka dengan Arab Saudi akan ditunda oleh Kongres akibat tuduhan yang dialamatkan ke Riyadh atas hilangnya jurnalis Saudi baru-baru ini. Reuters pada Jum’at (12/10) dengan mengutip ucapan seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya menyebut bahwa beberapa kontrak militer dengan Arab Saudi sudah mengalami hambatan seperti itu sebelumnya sebagai akibat keterlibatan Riyadh dalam perang Yaman.

Berbicara pada 11 Oktober, Presiden AS Donald Trump juga menyinggung masalah ini, memperingatkan bahwa jika kontrak militer AS dengan Riyadh dibekukan, maka Saudi akan beralih ke Rusia atau China untuk pasokan persenjataan dan militer.

Baca: Para Pejabat Turki Punya Bukti Pembunuhan Khashoggi di Konsulat Saudi

“Mereka menghabiskan 110 miliar dolar untuk peralatan militer dan untuk hal-hal yang menciptakan lapangan kerja. Saya tidak suka konsep menghentikan investasi sebesar 110 miliar ke Amerika Serikat, karena Anda tahu apa yang akan mereka lakukan? Mereka akan mengambil uang itu dan membelanjakannya di Rusia atau China atau di tempat lain, “katanya.

Satu pelobi anonim, dikutip oleh Reuters, mengatakan bahwa potensi penangguhan kontrak militer Saudi dapat merugikan banyak perusahaan AS. Senator Ketua Komite Hubungan Luar Negeri AS, Senator Bob Corker mengatakan pada 11 Oktober bahwa ia menyarankan kontraktor pertahanan untuk tidak melakukan kesepakatan senjata dengan Saudi.

Turki menuduh Arab Saudi menculik dan membunuh wartawan Saudi, Jamal Khashoggi, selama kunjungannya ke konsulat Saudi di Istanbul dan meluncurkan penyelidikan atas hilangnya wartawan tersebut. Riyadh membantah tuduhan itu namun tidak bisa memberikan bukti bahwa Khashoggi benar telah meninggalkan misi diplomatik itu.

Baca: Harian Turki Rilis Foto-foto Terduga Pembunuh Jamal Khashoggi

Tuduhan terhadap Riyadh juga mendorong gelombang penarikan mitra media dan pembicara dari perusahaan-perusahaan besar Barat dari konferensi investasi yang disponsori Saudi yang akan berlangsung pada akhir Oktober. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca