TEHERAN – Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, mengecam campur tangan asing di Irak, mengatakan bahwa negara Arab harus berdiri teguh melawan musuh-musuhnya.
“Cara untuk mengatasi masalah dan melawan plot-plot keinginan jahat mereka adalah dengan mempertahankan persatuan nasional di Irak, mengenali teman-teman dari musuh, menentang musuh yang kurang ajar, bergantung pada kaum muda dan memelihara serta memperkuat hubungan dengan (ulama) sumber-sumber (teladan),” kata Pemimpin Iran itu dalam pertemuan dengan Presiden Irak Barham Salih dan delegasi yang menyertainya di Teheran pada hari Sabtu (17/11) kemarin.
Baca: Hari Ini Presiden Irak Kunjungi Teheran
Ayatollah Khamenei memuji pemilihan parlemen yang berhasil baru-baru ini di Irak dan pemilihan seorang presiden dan perdana menteri serta pembentukan stabilitas di negara itu.
Ayatollah Khamenei mengatakan bahwa negara Iran dan Irak memiliki ikatan historis yang dalam dan luar biasa, serta memuji pemerintahan Irak dan keramahtamahan rakyat mereka terhadap Iran selama peringatan Arba’een, yang menandai hari ke-40 sejak peringatan hari kesyahidan sayyidina Husein RA, cucu dari Nabi Muhammad SAW.
Pemimpin Irak itu juga menyoroti penderitaan rakyat Irak di masa lalu dan mengatakan beberapa pemerintahan dan negara yang “jahat” sekarang tengah berusaha untuk menyingkirkan rakyat Irak dari rasa manis pencapaian besar mereka untuk memperoleh kemerdekaan dan mencegah pemulihan perdamaian di Irak dan seluruh kawasan.
Baca: Intel Irak Gagalkan Serangan Teroris ISIS di Iran dan Turki
“Satu-satunya cara untuk melawan plot semacam itu adalah dengan mempertahankan dan memperkuat persatuan di antara kelompok-kelompok Irak, termasuk Arab, Kurdi, Syiah dan Sunni,” kata Ayatollah Khamenei.
Pemimpin Iran itu menekankan pentingnya mengenali siapa saja teman-teman dari musuh dalam kebijakan luar negeri dan mengatakan bahwa beberapa negara di kawasan dan di luar negeri memiliki dendam pahit terhadap Islam serta muslim Syiah maupun Muslim Sunni di Irak.
“Mereka mencampuri urusan internal Irak,” kata Ayatollah Khamenei, menekankan pentingnya menolak keras mereka tanpa pertimbangan.
Pemimpin Iran itu juga menekankan bahwa Iran dan Irak harus meningkatkan hubungan dan berkata, “Para pejabat tertinggi Republik Islam sangat bertekad dan tegas untuk meningkatkan kerja sama dengan Irak dan saya juga sangat percaya pada masalah ini.”
Baca: Irak Resmi Hapus Dolar AS dalam Perdagangan dengan Iran
Ayatollah Khamenei mencatat bahwa kedua negara memiliki potensi besar untuk memperkuat kerja sama dan menambahkan bahwa Irak yang “kuat, independen dan maju” sangat berguna bagi Iran.
Selama pertemuan, yang juga dihadiri oleh Presiden Iran Hassan Rouhani dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif tersebut Salih mengatakan ia membawa pesan yang jelas bahwa tidak ada yang dapat mengubah faktor yang menghubungkan kedua negara.
Presiden Irak menambahkan bahwa Baghdad berusaha memperluas hubungan dengan Tehran di semua sektor sesuai dengan kepentingan bersama. Ia mengatakan Irak tidak akan pernah melupakan bantuan Iran dalam perang melawan teroris Takfiri. Ia juga menyatakan harapan bahwa Irak akan dapat menikmati kerjasama dan kapasitas Iran dalam proses rekonstruksi negara. (ARN)
