Amerika

Trump Tak Mau Dengarkan Rekaman Pembunuhan Khashoggi

Donald Trump tak mau dengarkan Rekaman Pembunuhan Khashoggi

WASHINGTON – Presiden AS Donald Trump masih tetap tidak mau memikirkan tentang kemungkinan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman berbohong kepadanya ketika ia membantah terlibat dalam pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi.

“Saya tidak tahu,” katanya, “kalian tahu? siapa yang benar-benar tahu?” tambahnya dalam acara Fox News Sunday, ketika ditanya apakah ia pikir ia telah dibohongi. “Tapi saya bisa mengatakan ini “dia punya banyak orang sekarang yang mengatakan bahwa dirinya tidak tahu apa-apa,” ujar Trump lebih lanjut.

Baca: Turki ke Saudi: Siapa yang Memberi Perintah untuk Membunuh Khashoggi?

Presiden, yang saat ini masih berada dalam kesepakatan senjata senilai 110 miliar dolar dengan monarki itu lebih lanjut mengatakan bahwa ia tidak akan mendengarkan audio pembunuhan Khashoggi yang diberikan kepada CIA oleh intelijen Turki.

“Kami memiliki rekaman itu. Saya tidak ingin mendengar rekaman itu. Tidak ada alasan bagi saya untuk mendengar rekaman itu … karena itu adalah rekaman penderitaan,” kata Trump. “Ini rekaman yang buruk … saya sudah diberitahu sepenuhnya tentang itu. Tidak ada alasan bagi saya untuk mendengarnya.”

Rekaman itu dilaporkan telah diberikan kepada Direktur CIA Gina Haspel, yang mengunjungi Turki di tengah penyelidikan atas hilangnya wartawan Khashoggi setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul bulan lalu.

Baca: Mantan Agen FBI: Bin Salman Ingin Pembunuhan Khashoggi Berlangsung Sebrutal Mungkin

Intelijen Turki dilaporkan menunjukkan bahwa Khashoggi, yang terakhir terlihat memasuki misi Saudi di Istanbul pada 2 Oktober, dibunuh atas perintah langsung dari bin Salman, penguasa de facto Arab Saudi.

Khashoggi ada di sana untuk mendapatkan dokumen yang menyatakan bahwa ia telah menceraikan mantan istrinya.

Baca: Pengawal Pribadi Mohammed bin Salman Bawa Tubuh Khashoggi ke Saudi

Trump telah disodori bukti keterlibatan sang pangeran dalam pembunuhan itu, dan secara pribadi ia tetap skeptis, seorang ajudan Trump yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada The Washington Post pada hari Sabtu. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca