Headline News

Komandan Israel Desak Tel Aviv Susun Rencana Pembunuhan Sekjen Hizbullah

Hassan Nasrullah

TEL AVIV – Komandan Brigade Infanteri ke-300 militer Israel telah meminta rezim Tel Aviv untuk menggunakan kebijakan “pembunuhan berencana” terhadap Sayyed Hassan Nashrullah, dengan alasan bahwa pembunuhan Sekjen Hizbullah itu akan memberikan pukulan fatal bagi gerakan perlawanan Lebanon.

Kolonel Roy Levy, dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam majalah berbahasa Ibrani ,Ma’arakhot, yang berafiliasi dengan tentara Israel, dan dikutip oleh situs berita Walla, menulis bahwa “pembunuhan terarah” itu harus dilakukan, dan bahwa Sayyed Hassan Nasrallah harus dibunuh oleh pasukan komando yang didukung oleh Angkatan Udara.

Baca: Upaya Pembunuhan Sekjen Hizbullah Oleh Israel dan Saudi

“Kepribadian dan pengalaman militernya telah mengubahnya menjadi pusat gravitasi. Semua organisasinya, mulai dari komandan senior sampai tentara berpangkat rendah, semangat juang musuh akan dirugikan begitu dia ditargetkan,” tulis Levy.

Ia kemudian merekomendasikan operasi militer Israel jauh di dalam Lebanon, menegaskan bahwa serangan akan menghasilkan banyak manfaat meskipun ada risiko yang terkait dengan mereka.

Komandan militer Israel juga menyerukan “posisi yang tepat dari unit komando tempur dengan tujuan menaklukkan musuh”.

Baca: Militer Israel: Sekjen Hizbullah Target Pembunuhan dalam Perang Masa Depan

“Haruskah kita membuat keputusan yang sama dan membunuh para pemimpin organisasi musuh, misalnya, Nasrallah? Jawabannya tidak mudah,” katanya, menambahkan, “Tapi ide merusak semangat juang musuh dengan merusak propertinya harus dipelajari.”

Ia meneruskan dengan berkata, aktivitas komando yang dalam dengan cara yang mengejutkan musuh dan menyerang peralatannya akan menjadi sarana penting untuk merusak semangat juang mereka, dan akan mengarah pada kekalahan mereka”, Levy berkomentar.

Pada 28 November 2017, juru bicara militer Israel mengatakan bahwa Nasrallah akan menjadi target pembunuhan dalam perang apapun antara Israel dan Hizbullah.

Baca: Benarkah Rusia Terlibat Dalam Pembunuhan Kepala Intelijen Hizbullah?

Ronen Manelis menambahkan bahwa militer Israel sedang melakukan perang psikologis dan media melawan Hizbullah.

“Salah satu hal yang kami bicarakan adalah transisi dari konsumsi media tradisional ke media sosial,” kata Manelis, menambahkan, “Kami juga aktif di teater ini, dan ini adalah teater operasional dalam segala hal. Hanya dalam beberapa minggu terakhir, kami telah mengambil banyak sekali tindakan yang menyebabkan kekhawatiran di pihak lain”.

“Tidak akan ada gambaran kemenangan yang jelas dalam teks perang, meskipun jelas bahwa Nasrallah adalah target,” tambahnya. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: