TEHERAN – Dalam sebuah postingan di akun Twitter-nya pada hari Rabu (21/11), Zarif mengecam Trump yang dengan terang-terangan menunjukkan permusuhannya terhadap bangsa Iran.
“Sebuah bangsa adalah orang-orangnya”, Zarif mengingatkan Donald Trump, menambahkan, “Berulang kali menyebut Iran sebagai” negara teroris “mengungkapkan permusuhan terhadap seluruh rakyat (Iran) dan mengekspos alasan sebenarnya (mengapa anda) menargetkan mereka dengan sanksi ilegal anda”.
Baca: Zarif: Slogan ‘America First’ Trump jadi Bumerang untuk AS
“Tapi impian elang AS untuk ‘mencabut negara Iran’ ini tidak akan pernah terwujud,” ujar diplomat tertinggi Iran itu menggarisbawahi.
Pernyataan terbaru Zarif ini dikeluarkan untuk menanggapi komentar baru Trump yang menghina Iran.
Trump menyatakan pada hari Selasa bahwa ia tidak akan menghukum Arab Saudi atas pembunuhan jurnalis pembangkang kerajaan, Jamal Khashoggi, dalam pernyataan yang jelas-jelas menggambarkan bahwa keuntungan hubungan baik dengan kerajaan lebih besar daripada menanggapi kemungkinan jika putra mahkota adalah orang yang memerintahkan pembunuhan.
Baca: Zarif: AS Berulangkali Permalukan Arab Saudi
Ia kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa “secara bodoh membatalkan kontrak-kontrak senilai miliaran dolar (dengan Arab Saudi)” hanya akan menguntungkan Rusia dan China, yang akan berada di urutan berikutnya untuk memasok senjata.
Baca: Zarif: Sponsor Teror Regional dan AS Bertanggung Jawab atas Serangan Teror Ahvaz
Ditanya oleh seorang wartawan apakah ini berarti ia mengatakan bahwa hak asasi manusia terlalu mahal untuk diperjuangkan, Trump mengatakan “Tidak, saya tidak mengatakan itu sama sekali.” Dan tiba-tiba setelah itu ia kemudian mengalihkan pokok pembicaraan dengan menyebut Iran sebagai “negara teroris” tanpa menjawab apa yang seharusnya dilakukan atas tindakan kejahatan Arab Saudi. (ARN)