DOHA – Turki mengatakan bahwa Presiden Donald Trump telah mengatakan kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan bahwa Washington sedang berupaya untuk segera mengekstradisi pembangkang Turki Fethullah Gulen yang saat ini berada di negaranya. Ankara menuduh Gulen telah mendalangi upaya kudeta Juli 2016 terhadap Erdogan.
Baca: Turki Siap Bawa Kasus Pembunuhan Khashoggi ke Pengadilan Internasional
Surat kabar Turki Hurriyet Daily News pada hari melaporkan pada hari Minggu (16/12) bahwa Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyampaikan hal ini itu di sebuah forum yang diadakan di ibukota Qatar, Doha.
“Di Argentina, Trump mengatakan kepada Erdogan mereka sedang berupaya untuk mengekstradisi (Fethullah) Gulen dan orang-orang lainnya,” kata Cavusoglu, mengacu pada KTT G20 yang diadakan di negara Amerika Selatan, Argentina, dua minggu lalu.
Baca: Saudi Tolak Serahkan Pembunuh Khashoggi ke Turki
Pada pertengahan Juli 2016, sebuah faksi militer Turki menyatakan bahwa mereka telah menguasai negara dan pemerintah Presiden Erdogan tidak lagi berkuasa. Namun, upaya itu digagalkan beberapa jam kemudian.
Baca: Turki-Saudi Memanas, Erdogan Tak Ingin Temui Bin Salman Disela KTT G20
Ankara sejak itu menuduh Gulen, 77 tahun, telah mengatur dan mendalangi kekacauan yang merusak tersebut. Tokoh oposisi itu juga dituduh berada di balik kampanye jangka panjang untuk menggulingkan pemerintah melalui infiltrasi lembaga-lembaga negara, terutama tentara, polisi dan peradilan. (ARN)