AMMAN – Dalam seruannya baru-baru ini, Yordania telah menyerang Israel dengan mengatakan bahwa Tel Aviv pada akhirnya harus menarik pasukan mereka keluar dari Dataran Tinggi Golan. Sebuah tanggapan atas desakan Netanyahu terhadap Amerika Serikat agar mengakui wilayah Suriah itu sebagai bagian wilayah Israel.
#Jordan rejected the #US proposal, endorsing the #Israel/I wil, to consider the occupied Golan Heights as an Israeli territory.
Jordan said clearly to @SecPompeo that the #GolanHeights is a #Syrian territory and that #Israel should pull out immediately.— Elijah J. Magnier (@ejmalrai) January 8, 2019
“Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki. Hukum internasional jelas tentang hal itu. (Maka daerah) tersebut harus diperlakukan seperti itu,” ujar Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi pada konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Amman pada hari Selasa (08/01).
Baca: Hamas Ambil Alih Kendali atas Perbatasan Rafah
Ia kemudian meminta rezim Tel Aviv untuk meninggalkan Dataran Tinggi Golan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Golan 1974 dengan pemerintah Damaskus.
“Posisi kami adalah bahwa Israel harus menarik diri dari wilayah itu sesuai kerangka perjanjian damai,” kata Safadi.
Baca: Rakyat Gaza dan Hamas Kompak Hadapi Zionis Israel
Hanya dua hari sebelumnya, Perdana Menteri Netanyahu menekankan bahwa Israel “tidak akan pernah meninggalkan Dataran Tinggi Golan”, mendesak semua negara untuk mengakui cengkeraman rezim itu atas wilayah yang diduduki tersebut. Netanyahu membuat komentar ini dalam pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton di Yerusalem al-Quds. (ARN)
