KAIRO – Menteri Energi rezim Israel, Yuval Steinitz, tiba di Kairo pada hari Minggu (13/01) untuk menghadiri konferensi gas alam. Sebuah kunjungan langka ke Mesir oleh seorang pejabat Israel.
Kunjungan ini telah banyak ditentang oleh rakyat Mesir yang, seperti kebanyakan masyarakat Arab lainnya, menentang normalisasi hubungan dengan Israel mengingat kekejaman rezim terhadap bangsa Palestina.
Kementerian energi Israel mengatakan bahwa kunjungan Steinitz dilaksanakan atas undangan pemerintah Mesir.
Baca: Presiden Mesir Akui Jalin Hubungan Erat dengan Israel
Yordania dan Mesir adalah dua negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik penuh dengan Israel, meski pemerintahan negara-negara Arab lain juga secara diam diam berhubungan dengan rezim pendudukan tersebut.
Terakhir kali seorang menteri Israel mengunjungi Mesir adalah pada November 2017 ketika Menteri Kesetaraan Sosial, Gila Gamliel, ikut serta dalam sebuah konferensi tentang promosi kesetaraan gender di negara-negara Mediterania.
Hubungan antara rezim Israel dan beberapa negara Arab dikabarkan semakin dekat dalam beberapa bulan terakhir, dengan para menteri Israel tahun lalu mengunjungi Uni Emirat Arab dan Oman.
Baca: PM Israel Diam-diam Kunjungi Mesir pada Bulan Mei
Sebuah laporan pada bulan November oleh surat kabar Arab yang berbasis di Inggris, Al-Araby Al-Jadeed, mengatakan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi telah bekerja sama untuk membujuk para pemimpin Arab lainnya agar menjalin hubungan dagang yang erat dengan Israel ditengah upaya untuk menyelesaikan perbedaan politik dengan rezim Tel Aviv juga.
Dorongan itu datang sebagai bagian dari apa yang disebut rencana damai Presiden AS untuk kawasan Timur Tengah. (ARN)
Sebar:
