Amerika

OHCHR Nilai Sidang Pembunuhan Khashoggi di Riyadh Tak Memadai

Jamal Khashoggi

JENEWA – Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mengatakan tidak dapat menilai keadilan persidangan yang sedang berlangsung di Arab Saudi atas pembunuhan jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi, menekankan bahwa dalam kasus apapun itu persidangan itu “tidak memadai”.

Arab Saudi mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah mengadakan sidang awal dalam kasus pembunuhan Khashoggi, dengan jaksa penuntut umum menuntut hukuman mati untuk lima tersangka.

Baca: Turki akan Serahkan Kasus Khashoggi ke PBB

Saudi Press Agency (SPA) kantor berita yang dikelola pemerintahan Riyadh, melaporkan bahwa pada sesi pengadilan yang diadakan di Riyadh itu, jaksa menuntut “hukuman yang tepat” dijatuhkan terhadap 11 terdakwa dan agar “hukuman mati” dijatuhkan kepada lima dari mereka atas keterlibatan langsung mereka dalam pembunuhan itu.

Menanggapi pertanyaan tentang tuntutan jaksa Saudi untuk hukuman mati tersangka, Juru Bicara OHCHR Ravina Shamdasani mengatakan pada hari Jumat bahwa kantor menyerukan penyelidikan independen “dengan keterlibatan internasional”.

Baca: Sebagian Pembunuh Khashoggi adalah Duta Rahasia Putra Mahkota Saudi untuk Israel

Ia juga menegaskan kembali penolakan terus menerus kantor HAM PBB terhadap hukuman mati.

Khashoggi, seorang kritikus terkemuka terhadap putra mahkota Saudi dan seorang warga AS, menghilang pada 2 Oktober setelah mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul untuk mendapatkan dokumentasi guna keperluan pernikahannya yang akan datang.

Arab Saudi awalnya mengklaim bahwa ia telah meninggalkan konsulat hidup-hidup, tetapi berminggu-minggu kemudian mengakui bahwa ia dibunuh di dalam misi diplomatik dan menyalahkan kematiannya pada sekelompok koperasi Saudi.

Baca: Warbler Saudi: Raja Salman Ampuni Pembunuh Khashoggi

Pihak berwenang Turki percaya bahwa 15 orang “regu pembunuh” dikirim dari Arab Saudi ke Istanbul untuk membunuh journo berusia 61 tahun itu.

Pada 10 Desember, Turki menyerukan penyelidikan internasional terhadap kasus terbunuhnya jurnalis pembangkang Saudi tersebut setelah Riyadh menolak mengekstradisi dua pejabat senior Saudi yang diduga merencanakan pembunuhannya.(ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca