Arrahmahnews.com, RIYADH – Saudara laki-laki dari aktivis hak-hak perempuan Saudi yang ditahan, Loujain al-Hathloul, membongkar secara rinci pelecehan yang dialami adik perempuannya di penjara.
Walid al-Hathloul menulis dalam sebuah kolom opini pada hari Kamis (31/01) bahwa dalam kunjungan baru-baru ini oleh orang tuanya untuk melihat Loujain, adiknya itu mengatakan kepada mereka bahwa dirinya terus menerus dicambuk, dipukuli, disetrum dan dilecehkan secara seksual di ruang bawah tanah yang dia sebut “istana teror”.
“Setiap kali Loujain berbicara tentang sesi penyiksaan kepada orang tua saya, tangannya bergetar tak terkendali. Saya khawatir rasa sakit itu akan terus menghantuinya selamanya,” tulis Walid di situs web CNN.
Baca: Ayah Aktivis Wanita Saudi Ungkap Putrinya Dilecehkan di Penjara
“Adik perempuan saya mengatakan dirinya dicambuk, dipukuli, disetrum dan dilecehkan secara terus menerus.
“Ia mengatakan bahwa kadang-kadang ada pria bertopeng yang membangunkannya di tengah malam untuk meneriakkan ancaman yang tak terbayangkan.”
Salah satu penyelidik, kata Walid, mencoba menekan saudara perempuannya untuk menikah dengannya, mengancamnya dengan pemerkosaan.
Aktivis Saudi dan Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di New York sebelumnya menyatakan bahwa ia dan tahanan perempuan lainnya telah disiksa dan dilecehkan secara seksual di penjara.
Baca: Lebih dari 2.500 Aktivis dan Ulama Anti-Rezim Saudi Ditahan
Mereka juga mengatakan bahwa mantan penasihat tertinggi Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Saud al-Qahtani, hadir selama setidaknya satu sesi interogasi.
Menurut Human Rights Watch dan orang-orang yang mengetahui kejadian tersebut, Qahtani diduga mengancam akan memperkosa, membunuh, dan melemparkan salah satu tahanan ke dalam sistem pembuangan limbah.
Qahtani juga terlibat dalam pembunuhan di konsulat Istanbul terhadap jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di awal Oktober tahun lalu. (ARN)
