Arrahmahnews.com, JAKARTA – Kelompok teroris yang dikomandoi oleh Ali Kalora diduga terlibat dalam aksi ledakan bom bunuh diri yang berlangsung di sebuah gereja di Filipina pada beberapa waktu yang lalu. Sebab, banyak ciri-ciri yang menguatkan dugaan tersebut. Salah satunya adalah letak geografis antara Sulawesi dengan Filipina yang begitu dekat menjadi alasan paling kuat.
“Memang dekat dan pergi ke Filipina tidak terlalu sulit. Karena banyak pintu masuk dan pasokan senjata juga lewat situ (Sulawesi). Itu jadi keluar masuknya para mujahidin, termasuk yang dari Indonesia. Jadi intinya tidak mengherankan andai kata benar dari Indonesia,” kata Pengamat Terorisme, Zaki Mubarak seperti dilansir Okezone, Senin (04/02/2019).
Baca: Gereja Katedral Filipina Dibom 2 Kali, ISIS Klaim Bertanggung Jawab
Seperti diketahui sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano mengatakan dua pelaku serangan bom bunuh diri berasal dari Indonesia berada di balik serangan gereja Katolik di Pulau Jolo.
Ano mengatakan hal itu Jum’at, 01 Februari 2019, setelah militer memastikan bahwa pengebom bunuh diri yang merupakan “pasangan” menyerang gereja dan menyebabkan 22 orang meninggal dan 100 lainnya luka-luka.
Baca: Aliran Dana ISIS Marawi ke Indonesia Terdeteksi PPATK
Zaki menilai aksi penyerangan itu diinisiasi dari kelompok ISIS. Karena pelaku pemboman itu mengajak keluarga dalam melancarkan aksinya. “Kalau ISIS, ketika mereka terdesak maka pelaku jihad tidak hanya laki-laki, tapi seluruh sumber daya dikerahkan. Ini jaringan ISIS. ISIS mengklaim bertanggungjawab atas terjadinya bom di Filipina,’ ujarnya.
Baca: ISIS di Marawi Provokasi Militer Filipina agar Mengebom Masjid
Diduga pelaku berasal dari Indonesia, kata Zaki, pihaknya meminta kepada aparat kepolisian di Tanah Air untuk waspada membaca pergerakan teroris di Indonesia. Sebab, ia melihat ada indikasi kuat bila akan terjadi hal serupa.
“Potensi itu ada. Karena pendukungnya banyak yang udah ketangkep tapi ideologinya masih sama. Pemetaan yang fokus, potensi-potensi wilayah yang ada keberpihakan kepada ISIS sangat kuat,” tuturnya. (ARN/OkeZone)
