RIYADH – Sebuah laporan mengungkap bahwa Arab Saudi telah menyuplai senjata-senjata buatan Amerika kepada teroris Al-Qaeda dan milisi Salafi di Yaman.
Saudi dan sekutu utamanya dalam perang Yaman, UEA, “telah menggunakan senjata buatan AS sebagai bentuk mata uang untuk membeli kesetiaan para milisi atau kelompok suku, mendukung aktor bersenjata terpilih, dan memengaruhi lanskap politik yang kompleks,” ungkap CNN dalam sebuah laporan Senin, mengutip komandan lokal di lapangan dan analis.
Laporan itu menambahkan bahwa para pejuang Houthi Ansarullah juga telah berhasil mendapatkan akses ke senjata-senjata itu untuk kemudian “memaparkan beberapa teknologi militer Amerika yang sensitif ke Teheran.”
Dalam kunjungan kenegaraannya yang pertama, Presiden AS Donald Trump pergi ke Arab Saudi di mana ia menandatangani kesepakatan senjata senilai 110 miliar dolar dengan kerajaan yang kaya minyak itu.
Menurut Departemen Pertahanan, monarki Saudi telah melanggar ketentuan perjanjian senjata dengan Washington.
Laporan hari Senin (04/02) itu lebih lanjut mengungkap bahwa Trump “telah kehilangan kendali atas” keluarga kerajaan, mempertanyakan apakah kerajaan “cukup bertanggung jawab untuk terus membeli senjata canggih dan peralatan perang.”
Arab Saudi telah menggempur Yaman selama hamper 4 tahun dan membunuh ribuan warga sipil di sana, dengan menerima dukungan logistik dan intelijen penuh dari Amerika. (ARN)