NEW YORK – Pemerintah Qatar memprotes keras Bahrain karena melanggar wilayah udara mereka. Sikap keras ini merupakan reaksi yang sudah jarang terlihat sejak hubungan kedua negara putus dua tahun lalu karena kebuntuan diplomatik antara negara-negara Arab di wilayah Teluk Persia.
Kantor berita Qatar mengatakan pada hari Sabtu (09/02) bahwa utusan negara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Sheikha Alya Ahmed bin Saif al-Thani, telah mengirimkan surat kepada Sekretaris Jenderal PBB yang menginformasikan otoritas internasional itu tentang pelanggaran wilayah udara Qatar oleh pesawat Angkatan Udara Bahrain akhir tahun lalu.
Baca: Bahrain: Tak Ada Harapan Akhiri Krisis Qatar
Dikatakan bahwa dalam surat tersebut, Sheikha Alya telah memprotes keras tindakan pelanggaran Bahrain yang terjadi pada 27 Desember 2018, mengatakan dugaan pelanggaran telah terjadi “tanpa izin sebelumnya dari pihak berwenang Qatar yang kompeten”.
Duta Besar Qatar untuk PBB itu juga meminta Badan Dunia terebut mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri “pelanggaran-pelanggaran Bahrain yang tendensius” yang katanya telah diulang dalam beberapa waktu belakangan ini.
Baca: Qatar Kecam Tuduhan yang Dilontakan Saudi-Bahrain di PBB
Tuduhan pelanggaran dan protes ini adalah yang terbaru dari pertikaian diplomatik antara Qatar dan negara-negara Teluk Persia yang bersekutu dengan Arab Saudi. Kedua belah pihak memutuskan hubungan diplomatik pada Juni 2017 ketika Saudi tiba-tiba menuduh Qatar mendukung terorisme. (ARN)
