SANA’A – Bayi kembar siam yang lahir di Yaman, yang sangat membutuhkan perawatan medis di luar negeri, telah meninggal dunia akibat dari blokade Saudi yang mencegah perjalanan udara ke dan dari negara itu.
Kementerian Kesehatan Yaman mengatakan bahwa para dokter yang merawat kembar kembar berusia dua minggu, Abd al-Khaleq dan Abd al-Rahim di ibukota, Sana’a, telah mengumumkan kematian kedua bocah lelaki itu pada Sabtu malam (09/02).
Baca: Kemenkes Yaman: Koalisi Saudi Bertanggung-jawab atas Wabah Flu Babi
Kembar yang dilahirkan di luar Sana’a itu berbagi ginjal dan sepasang kaki, tetapi memiliki hati dan paru-paru yang terpisah.
Dokter mengatakan bahwa bayi-bayi itu tidak dapat bertahan hidup di Yaman yang dilanda perang dan perlu dibawa ke luar negeri untuk perawatan darurat. Namun, bandara di Sana’a telah ditutup untuk penerbangan oleh koalisi yang dipimpin Saudi sejak agresi mereka dimulai di Yaman pada Maret 2015.
Baca: Blokade Bandara Yaman: Sebuah Bencana Kemanusiaan Mengerikan
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Saba Yaman, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa kematian si kembar mencerminkan kondisi kesehatan dan kemanusiaan yang mengerikan di Yaman.
Membuka kembali bandara Sanaa adalah masalah utama dalam agenda pada pembicaraan damai yang dipimpin PBB untuk Yaman yang dimulai di Stockholm pada Desember tahun lalu. (ARN)
